Jepara (ANTARA) - Sebanyak 8.000 bibit tanaman pohon ditanam di kawasan Hutan Pinus Setro, Desa Batealit, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang tergolong daerah kritis sebagai langkah antisipasi terhadap dampak terjadinya bencana banjir di beberapa daerah.
"Pegunungan Muria menjadi prioritas untuk dilakukan penghijauan, karena banjir yang ada di Kabupaten Kudus dan Pati ternyata sumbernya dari kerusakan cukup parah yang ada di kawasan hutan di Batealit. Kondisinya kritis banget, kalau dilihat dari udara akan terlihat jelas," kata Ketua Umum PP Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Ganjar Pranowo ditemui di sela-sela menanam bibit pohon di kawasan Hutan Pinus Setro Desa Batealit, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Sabtu.
Sebelumnya juga dilakukan kegiatan serupa bekerja sama dengan BNPB karena banyak lahan kritis yang perlu mendapatkan perhatian semua pihak.
Untuk itulah, kata dia, Kagama 4x4 Adventure menyelenggarakan penanaman 8.000 bibit pohon yang sebagian ditanam di kawasan Hutan Pinus Setro yang ada di Kecamatan Batealit, sebagian lagi diberikan kepada masyarakat untuk ditanam di daerahnya masing-masing.
Dari ribuan bibit pohon tersebut, meliputi bibit tanaman keras, bibit tanaman buah seperti durian, nangka dan bibit pohon berbuah lainnya yang memberikan manfaat untuk masyarakat.
Selain bibit pohon, masyarakat juga akan mendapatkan bantuan pupuk karena tersedia 15 ton pupuk untuk dibagikan kepada masing-masing penerima bantuan bibit tanaman agar segera ditanam.
"Mumpung musim hujan, kami ingin semua bergerak melakukan penghijauan di wilayahnya masing-masing," ujarnya.
Ia meminta masyarakat agar menanam pohon sebanyak-banyaknya, kalau perlu cari tanaman langka. Petani juga menyatakan komitmennya tidak hanya mengelola hutan tetapi ikut mengembangkan hutan.
Apalagi, imbuh Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jateng manfaat dari hutan cukup banyak, termasuk dari sektor pariwisata.
Baca juga: Yasmanda tanam 10.000 bibit pohon di lahan bekas tambang pasir Merapi
Baca juga: Kepala BNPB: Indonesia butuh jutaan bibit pohon ditanam di pantai
"Pegunungan Muria menjadi prioritas untuk dilakukan penghijauan, karena banjir yang ada di Kabupaten Kudus dan Pati ternyata sumbernya dari kerusakan cukup parah yang ada di kawasan hutan di Batealit. Kondisinya kritis banget, kalau dilihat dari udara akan terlihat jelas," kata Ketua Umum PP Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Ganjar Pranowo ditemui di sela-sela menanam bibit pohon di kawasan Hutan Pinus Setro Desa Batealit, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Sabtu.
Sebelumnya juga dilakukan kegiatan serupa bekerja sama dengan BNPB karena banyak lahan kritis yang perlu mendapatkan perhatian semua pihak.
Untuk itulah, kata dia, Kagama 4x4 Adventure menyelenggarakan penanaman 8.000 bibit pohon yang sebagian ditanam di kawasan Hutan Pinus Setro yang ada di Kecamatan Batealit, sebagian lagi diberikan kepada masyarakat untuk ditanam di daerahnya masing-masing.
Dari ribuan bibit pohon tersebut, meliputi bibit tanaman keras, bibit tanaman buah seperti durian, nangka dan bibit pohon berbuah lainnya yang memberikan manfaat untuk masyarakat.
Selain bibit pohon, masyarakat juga akan mendapatkan bantuan pupuk karena tersedia 15 ton pupuk untuk dibagikan kepada masing-masing penerima bantuan bibit tanaman agar segera ditanam.
"Mumpung musim hujan, kami ingin semua bergerak melakukan penghijauan di wilayahnya masing-masing," ujarnya.
Ia meminta masyarakat agar menanam pohon sebanyak-banyaknya, kalau perlu cari tanaman langka. Petani juga menyatakan komitmennya tidak hanya mengelola hutan tetapi ikut mengembangkan hutan.
Apalagi, imbuh Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jateng manfaat dari hutan cukup banyak, termasuk dari sektor pariwisata.
Baca juga: Yasmanda tanam 10.000 bibit pohon di lahan bekas tambang pasir Merapi
Baca juga: Kepala BNPB: Indonesia butuh jutaan bibit pohon ditanam di pantai