Magelang (ANTARA) - Sopir truk yang diduga terseret banjir lahar Gunung Merapi di Sungai Bebeng, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, hingga Kamis belum ditemukan, kata Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun.
Banjir lahar di Sungai Bebeng pada Rabu (1/12) mengakibatkan satu unit truk dan pengemudinya Hendri Susanto diduga hanyut.
"Hingga sore ini belum ditemukan," katanya.
Baca juga: Waspadai banjir lahar Merapi
Saat kejadian pengemudi bermaksud untuk memuat material pasir di Sungai Bebeng, tiba-tiba terjadi banjir lahar sehingga truk hanyut terbawa arus air, sedangkan pengemudi bermaksud menyelamatkan diri, namun diduga ikut hanyut, katanya.
Ia menuturkan sejak Kamis pagi hingga sore hari dilakukan pencarian, tetapi sopir truk yang berasal dari Pagersari, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang itu belum ditemukan.
Pencarian melibatkan unsur TNI, Polri, Basarnas, relawan peduli Merapi, dan instansi lainnya, bahkan dalam pencarian melibatkan anjing pelacak.
"Akibat derasnya arus banjir mampu menghancurkan kendaraan truk. Saat ini yang baru ditemukan adalah serpihan mesin, ban, dan aki truk tersebut. Untuk bak kayunya sudah menjadi serpihan-serpihan," katanya.
Berdasarkan keterangan saksi, katanya, truk akan memuat pasir, kemudian datang banjir lahar yang cepat sehingga sopir tidak sempat menyelamatkan diri.
Baca juga: BPBD Magelang siapkan rencana kontingensi hadapi potensi banjir lahar
Banjir lahar di Sungai Bebeng pada Rabu (1/12) mengakibatkan satu unit truk dan pengemudinya Hendri Susanto diduga hanyut.
"Hingga sore ini belum ditemukan," katanya.
Baca juga: Waspadai banjir lahar Merapi
Saat kejadian pengemudi bermaksud untuk memuat material pasir di Sungai Bebeng, tiba-tiba terjadi banjir lahar sehingga truk hanyut terbawa arus air, sedangkan pengemudi bermaksud menyelamatkan diri, namun diduga ikut hanyut, katanya.
Ia menuturkan sejak Kamis pagi hingga sore hari dilakukan pencarian, tetapi sopir truk yang berasal dari Pagersari, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang itu belum ditemukan.
Pencarian melibatkan unsur TNI, Polri, Basarnas, relawan peduli Merapi, dan instansi lainnya, bahkan dalam pencarian melibatkan anjing pelacak.
"Akibat derasnya arus banjir mampu menghancurkan kendaraan truk. Saat ini yang baru ditemukan adalah serpihan mesin, ban, dan aki truk tersebut. Untuk bak kayunya sudah menjadi serpihan-serpihan," katanya.
Berdasarkan keterangan saksi, katanya, truk akan memuat pasir, kemudian datang banjir lahar yang cepat sehingga sopir tidak sempat menyelamatkan diri.
Baca juga: BPBD Magelang siapkan rencana kontingensi hadapi potensi banjir lahar