Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah menyebutkan warga yang terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19 yang menjalani isolasi dan perawatan tinggal delapan orang.

"Meskipun warga terkonfirmasi kasus baru di Boyolali hingga Rabu ini bertambah satu orang, tetapi kasus aktif COVID-19 tinggal delapan orang," kata Kepala Dinkes Boyolali dokter Puji Astuti di Boyolali, Rabu.

Puji mengatakan kasus aktif COVID-19 tinggal delapan orang tersebut terdiri atas tiga orang dirawat di rumah sakit, empat orang isolasi mandiri dan satu orang menjalani isolasi terpusat, sehingga secara akumulasi kasus terkonfirmasi positif di Boyolali menjadi 24.591 kasus.



Namun, warga yang sembuh dari COVID-19 bertambah dua orang sehingga menjadi 23.173 kasus atau sekitar 94,2 persen dari total terkonfirmasi 24.591 kasus. Pasien yang meninggal bertambah satu orang sehingga menjadi 1.410 orang.

Kendati demikian, Boyolali masuk zona risiko rendah atau warna kuning dengan skoring indeks kesehatan masyarakat (IKM) COVID-19 pada angka 2,42. Prosentasi tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit sekitar satu persen atau kriteria level 1.

Sementara itu, kata dia, cakupan program gerebek vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Boyolali, hingga Selasa (30/11), mencapai 729.191 sasaran atau sekitar 87,15 persen dari total target 835.772 sasaran.

Cakupan vaksinasi dosis kedua di Boyolali, mencapai 643.317 sasaran atau mencapai 77,04 persen dan dosis ketiga 6.347 sasaran atau 0,74 persen.

Dinkes terus melaksanakan kegiatan gerebek vaksinasi dengan sistem "door to door" di Boyolali, pada Selasa (30/11), bertambah 2.111 sasaran baik penyuntikan vaksin dosis satu, dua maupun tiga.

Pihaknya melaksanakan vaksinasi ke desa-desa dengan sistem "door to door', dengan melibatkan tim kesehatan, bidan, dan satgas desa agar semua wilayah terbentuk kekebalan komunal di tengah masyarakat cegah penularan COVID-19.

"Kami menargetkan program vaksinasi dengan 835.772 sasaran dapat selesai hingga akhir Desember mendatang," katanya.

Kendati demikian, pihaknya dalam menyambut liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 terus melakukan sosialisasi terkait PPKM Level 3 sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri No.62 Tahun 2021, tentang Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 pada saat Natal 2021 dah Tahun Baru 2022.

"Kami sampaikan sosialisasi dan imbauan PPKM Level 3 melalui media sosial dan seluruh puskesmas di 22 kecamatan tentang pencegahan dan penanggulangan serta munculnya gelombang ketiga kasus COVID-19," katanya. 
 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024