Solo (ANTARA) - Pelaksanaan surveilans atau pengamatan tahap dua pada kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Solo hingga saat ini sudah menemukan sebanyak 30 kasus positif COVID-19.

"Surveilans lanjut, terus kemarin masih ditemukan totalnya 30, dari awal sampai pengembangan tracing, kalau mau dilihat progresnya baik karena kalau dibandingkan dengan tahap pertama ini lebih kecil," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Surakarta Dwi Aryatno di Solo, Senin.

Ia mengatakan yang membedakan antara surveilans tahap pertama dengan yang kedua adalah untuk kali ini bagi sekolah yang dites harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sementara.

"Bagi yang dites harus PJJ dulu sehingga tracing-nya kalau ditemukan positif maka interaksi terjaga. Kalau dibandingkan dengan tahap satu kali ini jauh lebih sedikit," katanya.

Ia mengatakan 30 kasus tersebut ditemukan di tiga SD dan 2 SMP. Ia mengatakan lima sekolah tersebut yakni SDN Cinderejo Lor, SDN Beskalan, SDN Semanggi Kidul, SMPN 6, dan SMP Muhammadiyah 7.

Meski demikian, dikatakannya, hingga saat ini surveilans masih terus berlangsung.

"Sama dengan tahap pertama, untuk kali ini surveilans dilakukan di 16 SD dan tujuh SMP. Kalau posisi sekarang dengan jumlah rombel atau jumlah sekolahannya sama, cuma jumlah yang ditemukan lebih sedikit. Dibandingkan dengan kemarin jumlahnya turun," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memastikan data hasil surveilans disampaikan secara terbuka.

"Yang jelas kami tidak menutupi data. Anak-anak memang lebih riskan karena mereka belum divaksin. Kalau ada yang sakit, itu jadi tanggung jawab saya. Saya pastikan anaknya sembuh karena rata-rata tanpa gejala," katanya.

 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024