Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus terus melaksanakan percepatan vaksinasi COVID-19 untuk mewujudkan kekebalan kelompok dan menargetkan akhir tahun 2021 vaksinasi mencapai 75 persen.

"Jika vaksinasi secara umum ditargetkan tercapai 75 persen, maka untuk vaksinasi lanjut usia (lansia) setidaknya bisa mencapai 60-an persen," kata Bupati Kudus Hartopo saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Balai Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, Kudus Sabtu.

Untuk mewujudkan capaian tersebut, dia menginstruksikan, semua camat di Kabupaten Kudus bekerja keras memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama lansia agar mau menjalani vaksinasi karena demi kepentingan bersama agar pandemi bisa segera teratasi.

"Antusiasme masyarakat melakukan vaksinasi selama ini juga tidak terlepas dari peran camat bekerja sama dengan Babinsa maupun Babinkhamtibmas untuk mengajak warga mau melakukan vaksinasi," ujarnya.

Pemkab Kudus juga menerjunkan tim vaksinasi mobile untuk percepatan vaksinasi dengan mendatangi rumah para lansia.

Tim vaksinasi mobile tersebut, bertujuan untuk memudahkan akses para lansia yang memang tidak memungkinkan pergi ke lokasi vaksinasi. Masyarakat pun diminta proaktif menginformasikan para lansia yang belum divaksin dan tidak bisa datang langsung ke tempat vaksinasi.

"Masyarakat bisa menghubungi kepala desa maupun camat sehingga vaksinasi bisa dilakukan secara jemput bola. Nantinya vaksinasi bisa dilakukan di rumah warga karena ada tenaga medis yang melakukan screening sehingga bisa mempertimbangkan apakah ada penyakit bawaan dan memungkinkan untuk divaksin atau tidak," paparnya. Bupati Kudus HM. Hartopo saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Balai Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (27/11/2021). ANTARA/HO-Humas Pemkab Kudus
Pemkab Kudus saat ini sudah memiliki mobil vaksin dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia dan sudah dimanfaatkan di berbagai wilayah di Kudus. Diharapkan kolaborasi yang baik tersebut akan mempercepat herd immunity serta pemulihan dari masa pandemi.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf yang bersinergi dalam percepatan vaksinasi di Kudus. Program ini sangat bermanfaat untuk menjangkau masyarakat hingga ke pelosok," ucapnya.

Baca juga: Peserta vaksinasi COVID-19 di Kudus dapat hadiah sepeda motor

Pandemi yang berlangsung selama dua tahun memberikan dampak signifikan di berbagai sektor. Oleh karena itu, herd immunity terus diupayakan agar COVID-19 yang mulanya pandemi menjadi penyakit endemik seperti flu biasa.

Saat ini, Pemkab Kudus fokus menggenjot vaksinasi bagi para lansia. Selain kendala akses, kendala validasi data kerap dijumpai di lapangan. Sehingga, Hartopo meminta camat mengerahkan validasi data hingga ke tingkat RT supaya jumlah lansia yang harus divaksin benar-benar valid.

"Kadang terjadi selisih data antara yang divaksin dengan data dari desa. Maka dari itu saya menginstruksikan agar camat meminta kepala desa berkoordinasi dengan ketua RT door to door untuk memastikan data lansia yang mungkin belum divaksin. Karena bisa saja ada yang sudah pindah tetapi masih tercatat tinggal di situ sehingga terlihat masih ada lansia yang belum divaksin," ujarnya.

Ia juga meminta dukungan pengurus RT dan RW ikut memberikan edukasi terhadap lansia yang belum vaksin agar mau divaksin. 

Baca juga: Pemkab Kudus sosialisasi aturan baru program bantuan sembako

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024