Pekalongan (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maemoen mengaku dirinya bangga terhadap animo sejumlah perwakilan organisasi kemasyarakatan ikut terlibat dalam kegiatan pelatihan tanggap bencana yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pekalongan.

"Ini ada perwakilan organisasi-organisasi, bahkan tadi yang menarik ada Santri Gayeng berasal dari pondok pesantren kami ajak untuk tanggap bencana," kata Wagub Taj Yasin Maemoen pada acara pembukaan pelatihan siaga bencana di Pekalongan, Rabu.

Menurut dia, wilayah Kabupaten Pekalongan adalah daerah yang memiliki laut dan pegunungan yang memiliki risiko rawan tanah longsor, banjir maupun rob.

"Oleh karena itu, pada penanganan bencana tersebut harus perlu adanya pelatihan sehingga mereka dapat menjalankan tugas tanggap bencana dengan baik," katanya.

Pada pelatihan siaga bencana itu, diikuti oleh perwakilan Santri Gayeng, BPBD, MDMC, KOKAM, Ubaloka, Elang Pendowo, Pemuda Pancasila, banser, LPBINU, tagana, PMI, pramuka, dan satgas peduli.

Baca juga: Wagub minta Dinkop UKM aktif dampingi pengurusan SP-PIRT

Usai memberikan sambutan Wagub Jateng Taj Yasin yang akrab disapa Gus Yasin berkesempatan mengecek sarana dan prasarana kebencanaan di depan para peserta pelatihan.

Namun saat memegang tandu "Spintal" mendadak Gus Yasin terjatuh sehingga secara spontan para relawan berusaha memberikan pertolongan.


Baca juga: Pemprov inisiasi pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan

Namun bukannya merasa sakit namun justru Gus Yasin berdiri dan bertepuk tangan. "Nggak apa-apa," kata Ketua Panglima Santri Gayeng Nusantara itu.

Gus Yasin mengaku dirinya sengaja jatuh saat pengecekan sarana dan prasarana untuk melihat seberapa sikap siaga tanggap para relawan untuk memberikan pertolongan.

Saya senang, bahkan tadi sebelum pelatihan sudah muncul siaga dari relawan. Tadi saya pura pura jatuh ternyata langsung siaga semua, artinya mereka sebenarnya sudah memiliki jiwa menolong kepada masyarakat," katanya.

Ketua Palang Merah Indonesia Kabupaten Pekalongan Arini Harimurti mengatakan bahwa pelatihan dilaksanakan sebagai bentuk siaga bencana karena Kabupaten Pekalongan merupakan daerah rawan bencana.

"Semoga melalui pelatihan pertolongan pertama dan evakuasi ini bisa mengantisipasi adanya korban bencana," katanya.(LHP)

Baca juga: Gus Yasin ajak milenial pasarkan produk UMKM secara daring

 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024