Demak (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menginisiasi pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pembudidayaan berbagai sumber daya alam hayati guna menambah pendapatan ekonomi.

"Ini merupakan salah satu upaya pengentasan kemiskinan," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat melihat pelatihan ekonomi pengolahan kunyit kering di Kabupaten Demak, Kamis.

Kunyit atau kunir merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan Kabupaten Demak, bahkan budi daya tanaman rimpang tersebut menjadi andalan untuk menekan angka kemiskinan di Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Wagub mengatakan bahwa ketika pemerintah berupaya mengentaskan kemiskinan, maka masyarakat jangan hanya meminta bantuan, tapi harus berdaya.

Baca juga: Jateng minta kades maksimalkan Dana Desa bantu warga tidak dapat BST

Antara lain, lanjut dia, dengan mengembangkan potensi-potensi yang ada, seperti potensi menjahit dan membuat empon-empon atau jamu tradisional.

"Saya mengapresiasi adanya pelatihan ekonomi, ini membantu kami di Pemprov Jateng, khususnya dalam pengentasan kemiskinan," ujarnya.

Apalagi pada masa pandemi COVID-19, lanjut wagub, tidak sedikit masyarakat yang membutuhkan aneka ramuan tradisional untuk meningkatkan daya tahan dan kesehatan tubuh.

Oleh karena itu, para anggota kelompok pelatihan ekonomi diharapkan dapat lebih berkembang sehingga masyarakat berdaya dan ada penambahan pemasukan ekonomi.

"Masyarakat, kepala desa, perangkat desa, badan permusyawaratan desa (BPD) bekerja sama dengan BUMDes untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada kemudian menyelenggarakan pelatihan-pelatihan ekonomi," katanya.(LHP)

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024