Solo (ANTARA) - Hujan lebat Kota Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (23/11), mengakibatkan satu rumah di Kampung Cinderejo Lor RT 02/RW 05, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, nyaris roboh.
Putra pemilik bangunan Rahmat di Solo, Rabu mengatakan kejadian tersebut terjadi pada pukul 17.45 WIB. Ia mengatakan pada saat itu seluruh anggota keluarga sedang berada di bagian depan rumah.
"Saat itu terdengar suara gemuruh yang cukup keras dari bagian belakang rumah. Saat itu kami tengok bagian belakang ternyata temboknya sudah pedot," katanya.
Ia mengatakan retakan yang muncul sepanjang delapan meter mulai dari lantai satu hingga lantai dua.
Menurut dia, pondasi bagian belakang rumah sisi utara yang berbatasan dengan tempat usaha produksi tahu goreng milik warga lain sudah ambles.
"Kalau dilihat dari belakang ya bangunannya sudah nggak nempel ke fondasinya karena sudah ambrol. Sementara ini kami tidak ke dapur dan kamar mandi dulu karena takut roboh sewaktu-waktu," katanya.
Baca juga: Akademisi Unsoed: Waspadai tanah longsor saat hujan deras
Sementara itu, fondasi rumah tersebut juga menimpa bangunan semi permanen milik warga lain yang merupakan tempat produksi tahu goreng. Bahkan, pada saat kejadian pemilik usaha sedang beraktivitas di lokasi tersebut.
Menurut Ketua RT 02/RW 05 Siswanto mengatakan pemilik usaha sempat menyelamatkan diri dan hanya luka ringan.
"Karena sebagian lokasi usaha sudah tertimpa longsor akhirnya kami bersama warga gotong-royong untuk membongkar lokasi usaha tahu ini," katanya.
Lurah Gilingan Joko Partono mengatakan longsor tersebut terjadi di kawasan bantaran Kali Anyar Solo. Menurut dia, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sudah meninjau lokasi longsor.
"Sesuai arahan beliau, segera dilakukan pemberian bantuan baik untuk pemilik usahanya maupun pemilik bangunan yang mengalami kerusakan itu," katanya.
Sementara itu, Gibran mengatakan sudah menerima laporan longsor tersebut.
"Ya nanti akan dilihat kondisinya, kalau membutuhkan (bantuan) ya nanti diberi," katanya.
Baca juga: BPBD pantau lokasi tebing longsor di Pagentan Banjarnegara
Baca juga: Empat orang tewas akibat longsor di Banjarnegara
Putra pemilik bangunan Rahmat di Solo, Rabu mengatakan kejadian tersebut terjadi pada pukul 17.45 WIB. Ia mengatakan pada saat itu seluruh anggota keluarga sedang berada di bagian depan rumah.
"Saat itu terdengar suara gemuruh yang cukup keras dari bagian belakang rumah. Saat itu kami tengok bagian belakang ternyata temboknya sudah pedot," katanya.
Ia mengatakan retakan yang muncul sepanjang delapan meter mulai dari lantai satu hingga lantai dua.
Menurut dia, pondasi bagian belakang rumah sisi utara yang berbatasan dengan tempat usaha produksi tahu goreng milik warga lain sudah ambles.
"Kalau dilihat dari belakang ya bangunannya sudah nggak nempel ke fondasinya karena sudah ambrol. Sementara ini kami tidak ke dapur dan kamar mandi dulu karena takut roboh sewaktu-waktu," katanya.
Baca juga: Akademisi Unsoed: Waspadai tanah longsor saat hujan deras
Sementara itu, fondasi rumah tersebut juga menimpa bangunan semi permanen milik warga lain yang merupakan tempat produksi tahu goreng. Bahkan, pada saat kejadian pemilik usaha sedang beraktivitas di lokasi tersebut.
Menurut Ketua RT 02/RW 05 Siswanto mengatakan pemilik usaha sempat menyelamatkan diri dan hanya luka ringan.
"Karena sebagian lokasi usaha sudah tertimpa longsor akhirnya kami bersama warga gotong-royong untuk membongkar lokasi usaha tahu ini," katanya.
Lurah Gilingan Joko Partono mengatakan longsor tersebut terjadi di kawasan bantaran Kali Anyar Solo. Menurut dia, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sudah meninjau lokasi longsor.
"Sesuai arahan beliau, segera dilakukan pemberian bantuan baik untuk pemilik usahanya maupun pemilik bangunan yang mengalami kerusakan itu," katanya.
Sementara itu, Gibran mengatakan sudah menerima laporan longsor tersebut.
"Ya nanti akan dilihat kondisinya, kalau membutuhkan (bantuan) ya nanti diberi," katanya.
Baca juga: BPBD pantau lokasi tebing longsor di Pagentan Banjarnegara
Baca juga: Empat orang tewas akibat longsor di Banjarnegara