Boyolali (ANTARA) - Sebanyak 98 sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka menurut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
"Ada sebanyak 52 SMP Negeri dan 46 SMP swasta sudah melaksanakan PTM (pembelajaran tatap muka) dan semua berjalan lancar, aman, dan sehat," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Darmanto di Boyolali, Rabu.
Guna meminimalkan risiko penularan virus corona, ia mengatakan, vaksinasi COVID-19 sudah dilakukan pada semua siswa SMP dan protokol kesehatan diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka di wilayah Boyolali.
Darmanto mengatakan, pembelajaran tatap muka kembali dilaksanakan di sekolah-sekolah di Boyolali mulai awal November 2021.
Pembelajaran tatap muka semula hanya dilaksanakan di tiga SMP dan kemudian diperluas ke 26 SMP negeri. Jumlah sekolah yang diizinkan melaksanakan pembelajaran tatap muka semakin banyak setelah angka penularan COVID-19 menurun di Boyolali.
Darmanto mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka juga sudah dilakukan di 323 sekolah dasar (SD) di 22 kecamatan di wilayah Boyolali.
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka di tingkat taman kanak-kanak (TK), menurut dia, masih diuji coba di TK Pembina Boyolali.
"Alhamdulillah hingga kini tetap berjalan aman, lancar, dan sehat, baik jenjang TK, SD, maupun SMP," kata Darmanto.
Ia menambahkan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka dipantau oleh petugas pengawas. Pengawasan dilakukan untuk memastikan protokol pencegahan COVID-19 diterapkan selama kegiatan belajar mengajar di sekolah.
"Ada sebanyak 52 SMP Negeri dan 46 SMP swasta sudah melaksanakan PTM (pembelajaran tatap muka) dan semua berjalan lancar, aman, dan sehat," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Darmanto di Boyolali, Rabu.
Guna meminimalkan risiko penularan virus corona, ia mengatakan, vaksinasi COVID-19 sudah dilakukan pada semua siswa SMP dan protokol kesehatan diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka di wilayah Boyolali.
Darmanto mengatakan, pembelajaran tatap muka kembali dilaksanakan di sekolah-sekolah di Boyolali mulai awal November 2021.
Pembelajaran tatap muka semula hanya dilaksanakan di tiga SMP dan kemudian diperluas ke 26 SMP negeri. Jumlah sekolah yang diizinkan melaksanakan pembelajaran tatap muka semakin banyak setelah angka penularan COVID-19 menurun di Boyolali.
Darmanto mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka juga sudah dilakukan di 323 sekolah dasar (SD) di 22 kecamatan di wilayah Boyolali.
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka di tingkat taman kanak-kanak (TK), menurut dia, masih diuji coba di TK Pembina Boyolali.
"Alhamdulillah hingga kini tetap berjalan aman, lancar, dan sehat, baik jenjang TK, SD, maupun SMP," kata Darmanto.
Ia menambahkan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka dipantau oleh petugas pengawas. Pengawasan dilakukan untuk memastikan protokol pencegahan COVID-19 diterapkan selama kegiatan belajar mengajar di sekolah.