Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dyan Dilato, Kepala Divisi Operasional Mandalika Grand Prix Association (MGPA) yang diberhentikan dari jabatannya membantah kalau dirinya telah memberikan pernyataan resmi soal marshal kepada salah satu media online di ajang Idemitsu Asian Talent Cup (IATC) Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
"Saya Dyan Dilato tidak pernah membuat pernyataan apa pun ke seluruh media khususnya media yang memuat berita mengenai ajang IATC tentang marshal," kata Dyan Dilato dalam keterangan tertulisnya, di Praya, Lombok Tengah, Selasa.
Marshal adalah petugas pertama yang akan memberi pertolongan kepada pebalap ketika terjadi insiden di sirkuit.
Ia mengakui adanya tulisan tersebut namun itu hanyalah Whatsapp candaan kepada teman, bukan secara resmi, apalagi membawa nama MGPA.
"Itu hanyalah candaan di WA," katanya.
Untuk itu, ia menilai pemberitaan tersebut secara kode etik wartawan salah, mohon dicek isi berita sebelum disebarkan, karena ini sudah mencemarkan nama baik dan meresahkan masyarakat.
"Secara kode etik wartawan itu tidak sesuai," katanya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas kesalahpahaman tersebut dengan adanya pemberitaan itu kepada masyarakat NTB maupun Lombok Tengah.
"Saya mohon maaf atas kesalahpahaman ini," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama MGPA Ricky Baheramsjah dalam keterangan tertulisnya di Praya, Selasa menegaskan kalau pihaknya baik internal maupun eksternal yang terlibat dalam persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan balap MOTUL FIM Superbike World Championship (WSBK) Indonesia 2021 dan Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) pekan ini, bekerja dengan profesional dan optimal.
"Kita pastikan akan bekerja secara optimal dan profesional," katanya.
Untuk itu, MGPA telah menerima pengunduran diri resmi dari Dyan Dilato, Head of Operation MGPA per tanggal 15 November 2021.
Pihaknya atas nama perusahaan penyelenggara mohon maaf atas perkataan beliau yang menyakiti hati masyarakat NTB terutama tim marshal.
"Kami paham bahwa menghina dan apapun yang terjadi di lapangan bukanlah hal yang profesional. Maka dari itu, beliau secara resmi telah mengundurkan diri dari MGPA," katanya.
Ke depan segala sesuatu yang dilakukan Dyan Dilato tidak lagi menjadi tanggung jawab MGPA, karena telah mengundurkan diri dari manajemen MGPA.
"Ke depan bukan lagi menjadi tanggung jawab MGPA," katanya.
"Saya Dyan Dilato tidak pernah membuat pernyataan apa pun ke seluruh media khususnya media yang memuat berita mengenai ajang IATC tentang marshal," kata Dyan Dilato dalam keterangan tertulisnya, di Praya, Lombok Tengah, Selasa.
Marshal adalah petugas pertama yang akan memberi pertolongan kepada pebalap ketika terjadi insiden di sirkuit.
Ia mengakui adanya tulisan tersebut namun itu hanyalah Whatsapp candaan kepada teman, bukan secara resmi, apalagi membawa nama MGPA.
"Itu hanyalah candaan di WA," katanya.
Untuk itu, ia menilai pemberitaan tersebut secara kode etik wartawan salah, mohon dicek isi berita sebelum disebarkan, karena ini sudah mencemarkan nama baik dan meresahkan masyarakat.
"Secara kode etik wartawan itu tidak sesuai," katanya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas kesalahpahaman tersebut dengan adanya pemberitaan itu kepada masyarakat NTB maupun Lombok Tengah.
"Saya mohon maaf atas kesalahpahaman ini," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama MGPA Ricky Baheramsjah dalam keterangan tertulisnya di Praya, Selasa menegaskan kalau pihaknya baik internal maupun eksternal yang terlibat dalam persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan balap MOTUL FIM Superbike World Championship (WSBK) Indonesia 2021 dan Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) pekan ini, bekerja dengan profesional dan optimal.
"Kita pastikan akan bekerja secara optimal dan profesional," katanya.
Untuk itu, MGPA telah menerima pengunduran diri resmi dari Dyan Dilato, Head of Operation MGPA per tanggal 15 November 2021.
Pihaknya atas nama perusahaan penyelenggara mohon maaf atas perkataan beliau yang menyakiti hati masyarakat NTB terutama tim marshal.
"Kami paham bahwa menghina dan apapun yang terjadi di lapangan bukanlah hal yang profesional. Maka dari itu, beliau secara resmi telah mengundurkan diri dari MGPA," katanya.
Ke depan segala sesuatu yang dilakukan Dyan Dilato tidak lagi menjadi tanggung jawab MGPA, karena telah mengundurkan diri dari manajemen MGPA.
"Ke depan bukan lagi menjadi tanggung jawab MGPA," katanya.