Wonosobo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menyelenggarakan apel gelar pasukan dan perlengkapan kesiapsiagaan bencana untuk memperkuat sinergi lintas sektor menangani bencana.

Wakil Bupati Wonosobo Muhamad Albar dalam arahannya pada apel yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Wonosobo, Kamis, menegaskan pentingnya kewaspadaan dini terhadap potensi bencana serta penguatan jalinan komunikasi dan sinergi lintas sektor.

"Hal ini perlu dilakukan mengingat kondisi cuaca di Kabupaten Wonosobo tengah menuntut semua pihak untuk lebih antisipatif," katanya.

Ia menyampaikan di tengah kondisi cuaca ekstrem dalam beberapa beberapa hari terakhir telah menimbulkan sejumlah kejadian bencana, maka BPBD dan jajaran relawan serta dinas maupun lembaga terkait lain seperti PMI, TNI, dan Polri terus bersiaga dan waspada.

"Kesiapsiagaan dan kewaspadaan, baik personel maupun peralatan dan perlengkapan penting untuk terus dijaga agar setiap waktu menerima laporan perihal kejadian bencana di seluruh wilayah, langsung tanggap untuk penanganannya," katanya.

Ia menyampaikan keharmonisan dan sinergi wajib dijaga dalam upaya penanganan bencana yang melibatkan banyak unsur, agar tidak terjadi tumpang tindih tugas dan kewenangan ketika berada di lapangan.

"Pembagian tugas untuk kelancaran penanggulangan dampak bencana, antarlini juga saya minta agar dapat dikomunikasikan secara baik sehingga pekerjaan penanganan bencana berjalan efektif dan efisien," katanya.

Baca juga: Ganjar: Semua siaga bencana hingga lima bulan ke depan

Ia berharap melalui apel siaga tersebut seluruh komponen yang menjadi garda terdepan penanganan bencana di Kabupaten Wonosobo berada dalam kesiagaan dan kesiapan serta semangat yang sama.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo Bambang Triyono mengaku pihaknya siap sedia dalam mengantisipasi setiap kejadian bencana di Kabupaten Wonosobo.

"Jalinan komunikasi intensif terus kami kuatkan dengan seluruh lembaga terkait, mulai dari unsur TNI, Polri, PMI, relawan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pangan Pertanian serta Dinas Perkimhub dan Bagian Kesra Setda," katanya.

Menurut dia penguatan sinergi lintas sektor menjadi sangat strategis dan penting mengingat saat ini pihaknya dihadapkan pada kendala kurangnya sarana prasarana penanganan bencana dan juga sumber daya manusia (SDM).

"Dari sisi jumlah alat dan SDM memang kurang, namun demikian kami menyiasati dengan menguatkan jalinan kerja sama lintas sektor sehingga dalam penanganan bencana, dukungan dari banyak pihak menjadikan beban pekerjaan juga lebih ringan," katanya.

Ia menyampaikan akan terus memperkuat upaya sinergi dan kolaborasi tersebut, khususnya ketika penanganan bencana yang membutuhkan energi lebih seperti musibah tanah longsor dapat selesai lebih cepat. 

Baca juga: Tim gabungan Boyolali gelar apel siaga erupsi Merapi

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024