Kudus (ANTARA) -
Pengibaran bendera Merah Putih di Petak Cangkraman yang menjadi Puncak Pegunungan Patiayam di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus itu, membutuhkan perjuangan yang cukup besar karena butuh waktu dua hari untuk mempersiapkannya.
"Kami mempersiapkan pengibaran bendera Merah Putih sejak Rabu (27/10) dengan membawa tiang bendera dari bahan besi serta bahan bangunan untuk membuat fondasi tiangnya," kata Kepala Desa Terban Supeno.
Baca juga: Peringati Sumpah Pemuda, Sanggar Greget suguhkan Tari Yuvaka Sapata
Baca juga: Ragam budaya Indonesia warnai peringatan Hari Sumpah Pemuda di Jateng
Ia mengakui banyak kendala, termasuk target hari ini (28/10) bisa selesai lebih awal ternyata molor hingga sore hari baru bisa mengibarkan bendera Merah Putih dengan ukuran 6x9,65 meter.
Ketinggian tiang benderanya, awalnya direncanakan 22 meter, namun realisasinya memasang dengan ketinggian 16 meter.
Ia berharap, para generasi muda punya nilai juang selalu cinta tanah air bangsa dan negara jangan sampai tergerus oleh budaya asing, mengingat pemuda pada era sekarang dihadapkan pada budaya pragmatis dan hedonis.
Hal tersebut, bisa diketahui dari cara-cara yang ditempuh untuk mencapai keberhasilan di bidang tertentu lebih memilih jalan pintas tanpa mau bekerja keras.
"Bendera tersebut akan kami biarkan berkibar terus sebagai bentuk pengingat generasi muda serta memberikan motivasi untuk menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat," ujarnya.
Baca juga: Peringati Sumpah Pemuda, polisi dan mahasiswa Boyolali bagikan susu
Baca juga: Peringati Sumpah Pemuda, ratusan warga Solo ikuti donor darah
Warga Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Pegunungan Patiayam yang dikenal sebagai situs purbakala karena banyak temuan fosil purba, Kamis.
Pengibaran bendera Merah Putih di Petak Cangkraman yang menjadi Puncak Pegunungan Patiayam di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus itu, membutuhkan perjuangan yang cukup besar karena butuh waktu dua hari untuk mempersiapkannya.
"Kami mempersiapkan pengibaran bendera Merah Putih sejak Rabu (27/10) dengan membawa tiang bendera dari bahan besi serta bahan bangunan untuk membuat fondasi tiangnya," kata Kepala Desa Terban Supeno.
Baca juga: Peringati Sumpah Pemuda, Sanggar Greget suguhkan Tari Yuvaka Sapata
Baca juga: Ragam budaya Indonesia warnai peringatan Hari Sumpah Pemuda di Jateng
Ia mengakui banyak kendala, termasuk target hari ini (28/10) bisa selesai lebih awal ternyata molor hingga sore hari baru bisa mengibarkan bendera Merah Putih dengan ukuran 6x9,65 meter.
Ketinggian tiang benderanya, awalnya direncanakan 22 meter, namun realisasinya memasang dengan ketinggian 16 meter.
Pengibaran bendera Merah Putih tersebut, katanya, untuk membangkitkan jiwa juang pemuda, khususnya pemuda di Desa Terban dan Indonesia.
"Sebagai generasi penerus bangsa, para pemuda juga perlu memaknai peringatan Sumpah Pemuda dengan benar dan mampu meneruskan perjuangan para pendahulu, setidaknya memiliki sikap mandiri dan bermartabat," ujarnya.
Ia berharap, para generasi muda punya nilai juang selalu cinta tanah air bangsa dan negara jangan sampai tergerus oleh budaya asing, mengingat pemuda pada era sekarang dihadapkan pada budaya pragmatis dan hedonis.
Hal tersebut, bisa diketahui dari cara-cara yang ditempuh untuk mencapai keberhasilan di bidang tertentu lebih memilih jalan pintas tanpa mau bekerja keras.
"Bendera tersebut akan kami biarkan berkibar terus sebagai bentuk pengingat generasi muda serta memberikan motivasi untuk menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat," ujarnya.
Baca juga: Peringati Sumpah Pemuda, polisi dan mahasiswa Boyolali bagikan susu
Baca juga: Peringati Sumpah Pemuda, ratusan warga Solo ikuti donor darah