Semarang (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh bupati dan wali kota menyiapkan tempat pengungsian yang memenuhi standar protokol kesehatan terkait dengan potensi bencana alam saat musim hujan.

"Mereka saya minta menyiapkan tempat-tempat pengungsian yang yang berpatokan pada protokol kesehatan. Pengalaman ini pernah dilakukan tahun lalu sehingga sekarang tinggal mencontoh saja. Jangan sampai abai, kalau terjadi sesuatu dan masyarakat mengungsi, tidak boleh prokesnya abai," katanya di Semarang, Senin.

Hal tersebut disampaikan Ganjar menanggapi terjadinya rentetan gempa bumi yang terjadi di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Baca juga: Ganjar minta warga pegunungan siaga gempa pergerakan sesar
Baca juga: Ratusan penduduk masih mengungsi pascagempa Ambarawa

"Saya minta semua siaga, yang di Kabupaten Semarang sudah menyiapkan, mereka membuat tenda-tenda. Sementara saya minta semuanya 'stand by' kalau nanti pergerakannya belum selesai," ujarnya.

Ganjar mengungkapkan sempat ada pengungsi bencana gempa bumi di Kabupaten Semarang dan menempati tenda-tenda yang sudah disiapkan.

"Tapi saya belum tahu apakah mereka 'nginep' atau tidak. Rencananya mau saya tengok mereka," katanya.

Terkait dengan dampak dari rentetan gempa bumi itu, Ganjar mengaku belum mendapatkan laporan.

"Belum dihitung apakah ada kerugian yang terjadi akibat gempa itu," ujarnya.

BMKG mencatat terjadi rentetan gempa bumi di Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa, Provinsi Jateng sejak Sabtu (23/10), pukul 00.32 WIB yang dipicu oleh sesar aktif.
Baca juga: Banyubiru, Ambarawa, dan Salatiga hadapi 32 kali gempa sangat dangkal
Baca juga: RSUD Ambarawa dirikan tenda antispasi gempa susalan
 

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024