Boyolali (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah mulai melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka di tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak (TK).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Darmanto saat memantau pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka di TK Pembina Boyolali pada Kamis mengatakan bahwa uji coba baru dilakukan di satu sekolah, yakni TK Pembina.

"Setelah uji coba (di) SMP dan SD, Kamis ini kami mencoba praktik di TK Pembina untuk nantinya disebarluaskan ke sekolah TK-TK di seluruh kabupaten secara bertahap," katanya.

Kepala Sekolah TK Pembina Boyolali Sri Widayati mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka di sekolahnya dilakukan dalam dua sesi, sesi pertama pukul 07.30 WIB hingga 08.30 WIB dan sesi kedua pukul 09.30 WIB hingga 10.30 WIB. 

"Mekanisme masuk sekolah, anak-anak itu yang kelompok A melalui pintu gerbang selatan dan kelompok B melalui pintu gerbang utara. Setiap harinya hanya lima anak yang datang pada sesi pertama, sesi kedua juga demikian," katanya.

Darmanto mengatakan, uji coba pelaksanaan pembelajaran tatap muka di TK Pembina Boyolali akan menjadi acuan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka di 700 PAUD dan TK yang ada di wilayah Boyolali.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali sudah melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka di 48 sekolah menengah pertama (SMP) negeri.

"Praktis ada empat SMP negeri yang belum uji coba. Kami sudah memberi kesempatan masing masing kecamatan satu SMP, kemudian diperluas, jadi tambah satu SMP lagi," kata Darmanto.

Di tingkat sekolah dasar (SD), ia mengatakan, uji coba pembelajaran tatap muka sudah dilakukan di 56 sekolah dan berjalan dengan baik.

Menurut dia, selanjutnya uji coba pembelajaran tatap muka akan dilakukan di satu sekolah dasar di setiap desa. Dengan demikian uji coba bisa dilakukan di 267 SD yang ada di di desa/kelurahan ditambah dengan 56 SD inti.

"Kami sudah melaporkan ke Bupati. Bupati mengizinkan untuk tambah masing-masing desa atau kelurahan satu untuk SD," katanya.

 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024