Timika (ANTARA) - Pebiliar peraih dua medali emas PON Papua, Ricky Yang, mengutarakan keputusannya untuk berhenti bermain di nomor pool dan ingin beralih ke nomor english billiard yang masih sepi peminat di Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan mantan atlet pelatnas PB POBSI ini setelah memenangi medali emas keduanya di GOR Biliar SP5 Mimika, Kamis.

"Saya ingin jaga keluarga, kalau masih diberikan kesempatan main maunya di english billiard. Karena Indonesia memang masih kurang pemain di nomor itu," kata Ricky.

Ricky mengaku sudah tidak punya kepercayaan diri untuk bermain di nomor pool karena selain faktor usia, juga persaingan di nomor terfavorit di Indonesia sudah waktunya diisi pebiliar muda.

Oleh karenanya atlet yang membela Jawa Tengah ini bersikeras tidak akan bermain di nomor pool di segala tingkat turnamen mulai hari ini.

"Hari ini terakhir saya main di pool. Kalau pun saya dibutuhkan, saya tidak berani main. Kalau urusannya bela kontingen atau bela bangsa harus yang lebih bagus, dan saya sadar sekarang sudah tidak siap untuk itu," ungkapnya.

Ricky punya cita-cita untuk menjadi peraih medali emas perdana bagi Indonesia di nomor english billiard di SEA Games atau turnamen internasional lain.

Setelah PON Papua, Ricky akan mulai belajar bermain english billiard dan meminta dukungan keluarganya demi mewujudkan impiannya ini.

"Saya akan memperjuangkan itu untuk Indonesia. Tapi butuh proses karena saya belum pernah main. Tapi akan izin istri saya juga kalau boleh main ya saya lanjut," Ricky mengungkapkan.

Pada pertandingan biliar PON Papua pada 3-14 Oktober, Ricky tercatat menorehkan tiga medali bagi Jawa Tengah dengan dua emas dan satu perunggu.

Medali emas pertama diraih Ricky di nomor ganda putra bola 15, yang berpasangan dengan Rico Dela Wijaya. Kemudian medali perunggu diamankan dari nomor ganda putra bola 10 saat berpasangan dengan Rizkha Affandy.

Medali emas keduanya didapat dari nomor tunggal putra bola 10, setelah mengalahkan Andri yang mewakili Kepulauan Riau dengan skor 9-7.

Pewarta : Roy Rosa Bachtiar
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024