Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, mencatat cakupan vaksinasi COVID-19 dosis pertama di daerah itu mencapai 75,88 persen dari total target 835.772 sasaran 

"Boyolali terus genjot program percepatan vaksinasi dan cakupan vaksin COVID-19 untuk dosis pertama hingga Selasa (12/10) sudah mencapai 634.169 sasaran atau sekitar 75,88 persen dari total sasaran yang ditargetkan sebanyak 835.772 sasaran," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dr. Puji Astuti di Boyolali, Rabu.

Ia mengatakan cakupan vaksinasi dosis dua 260.320 sasaran atau sekitar 31,15 persen, sedangkan dosis ketiga 5.057 sasaran atau 0,60 persen.

Dinkes Boyolali bersama jajaran dan didukung TNI-Polri serta elemen lainnya terus melakukan program "Grebek Vaksinasi" untuk percepatan vaksinasi dan membentuk kekebalan kelompok dari penularan virus corona baru di wilayah itu.

"Kami vaksinasi sesuai dengan keadaan logistik, terutama vaksin. Jika jumlah vaksin mencukupi diperkirakan akan selesai hingga Desember mendatang," kata dia.

Ia menjelaskan kegiatan "Grebek Vaksinasi" di desa-desa di Boyolali ditargetkan memvaksin 100-400 orang per hari. Dalam program itu, tim vaksinator juga melakukan penyisiran kepada lansia yang belum divaksin.

Dia berharap, "Grebek Vaksinasi" berhasil mencapai target sehingga status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Boyolali segera turun dari level 2 ke 1, dan normal.

Berdasarkan perkembangan data kasus COVID-19 di Dinkes Boyolali, hingga Rabu ini, bertambah satu kasus di Kecamatan Banyudono. Namun, kasus aktif COVID-19 di Boyolali terus menurun dan saat ini tinggal 24 orang yang terdiri atas 10 orang dirawat di rumah sakit dan 14 orang isolasi mandiri.

Puji menjelaskan warga yang sudah sembuh dari COVID-19 mencapai 23.101 orang atau sekitar 94, 2 persen dari total angka terkonfimasi positif 24.528 orang. Kasus kematian karena COVID-19 di Boyolali beberapa hari ini nihil.

"Boyolali masuk zona rendah dan Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 ada 2,5. Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit pasien kasus COVID-19 di Boyolali hanya sekitar dua persen," katanya.

Dinkes Boyolali meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan meski sudah disuntik vaksin COVID-19.

Masyarakat yang belum divaksin segera mendaftarkan diri ke puskesmas-puskesmas di 22 kecamatan di daerah itu agar bisa mendapatkan vaksin dan terbentuk kekebalan kelompok dari penularan COVID-19.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024