Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah bersama Kementerian Perindustrian menggelar program vaksinasi kepada ratusan pekerja di sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Funiture Desa Manggung, Kecamatan Ngemplak, Rabu.
Pelaksana Tugas Harian Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Boyolali, Rabu, mengharapkan vaksinasi bagi pekerja di sentra IKM Boyolali membuat industri funitur kembali menggeliat dan perekonomian masyarakat kembali normal.
"Para pekerja di sentra IKM Funiture di Desa Manggung Boyolali ini, setelah mengikuti vaksinasi warga juga harus tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) cegah penularan COVID-19," katanya.
Baca juga: Pantau vaksinasi, Ganjar optimistis percepatan vaksinasi di Grobogan
Ia menjelaskan pandemi membuat usaha sejumlah IKM tutup dan menurunkan produksi.
Namun, pelaku usaha IKM Solo Raya, termasuk Boyolali, yang daerah tersebut saat ini kategori Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2, sudah mulai meningkatkan produksi.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali Karseno menjelaskan 1.000 dosis pertama vaksin diberikan kepada para pekerja IKM, warga Desa Manggung, dan sekitarnya.
Ia meminta masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi harus tetap menerapkan prokes dalam aktivitas sehari-hari.
Dia berharap, setelah mendapatkan vaksin, masyarakat tetap sehat dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa serta meningkatkan perekonomian di daerah ini.
"Kalau yang sudah divaksin nanti juga harus menaati prokes dan kami berharap masyarakat di Manggung tetap sehat dan dapat melakukan aktivitas seperti semula jauh dari virus corona," ujar dia.
Kepala Desa Manggung Muh Marsono mengatakan vaksinasi di daerah itu sudah mencapai 60 persen dari total warga setempat 6.680 orang. Adanya program vaksinasi dengan 1.000 dosis tersebut, akan menambah capaian vaksinasi di desa itu.
Ia mengatakan manfaat vaksinasi untuk mewujudkan kekebalan komunal dari penularan COVID-19. Warga setempat yang datang ke tempat vaksinasi di desa tersebut hingga saat ini sekitar 300 orang.
Baca juga: Purbalingga terus upayakan percepatan vaksinasi COVID-19
Baca juga: Ganjar minta alokasi khusus bagi daerah capaian vaksinasi rendah
Pelaksana Tugas Harian Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Boyolali, Rabu, mengharapkan vaksinasi bagi pekerja di sentra IKM Boyolali membuat industri funitur kembali menggeliat dan perekonomian masyarakat kembali normal.
"Para pekerja di sentra IKM Funiture di Desa Manggung Boyolali ini, setelah mengikuti vaksinasi warga juga harus tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) cegah penularan COVID-19," katanya.
Baca juga: Pantau vaksinasi, Ganjar optimistis percepatan vaksinasi di Grobogan
Ia menjelaskan pandemi membuat usaha sejumlah IKM tutup dan menurunkan produksi.
Namun, pelaku usaha IKM Solo Raya, termasuk Boyolali, yang daerah tersebut saat ini kategori Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2, sudah mulai meningkatkan produksi.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali Karseno menjelaskan 1.000 dosis pertama vaksin diberikan kepada para pekerja IKM, warga Desa Manggung, dan sekitarnya.
Ia meminta masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi harus tetap menerapkan prokes dalam aktivitas sehari-hari.
Dia berharap, setelah mendapatkan vaksin, masyarakat tetap sehat dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa serta meningkatkan perekonomian di daerah ini.
"Kalau yang sudah divaksin nanti juga harus menaati prokes dan kami berharap masyarakat di Manggung tetap sehat dan dapat melakukan aktivitas seperti semula jauh dari virus corona," ujar dia.
Kepala Desa Manggung Muh Marsono mengatakan vaksinasi di daerah itu sudah mencapai 60 persen dari total warga setempat 6.680 orang. Adanya program vaksinasi dengan 1.000 dosis tersebut, akan menambah capaian vaksinasi di desa itu.
Ia mengatakan manfaat vaksinasi untuk mewujudkan kekebalan komunal dari penularan COVID-19. Warga setempat yang datang ke tempat vaksinasi di desa tersebut hingga saat ini sekitar 300 orang.
Baca juga: Purbalingga terus upayakan percepatan vaksinasi COVID-19
Baca juga: Ganjar minta alokasi khusus bagi daerah capaian vaksinasi rendah