Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka berencana memperpanjang pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di seluruh jenjang pendidikan di daerah itu seiring dengan penerapan protokol kesehatan di sekolah yang sudah cukup baik.

"SD sudah mulai terbiasa memakai masker, belajar di kelas memakai masker. Anak-anak saya kira sudah terbiasa pakai masker," katanya di Solo, Jawa Tengah, Selasa.

Bahkan, katanya, hingga saat ini tidak ada laporan mengenai temuan kasus COVID-19 akibat dilangsungkan PTM terbatas di Kota Solo.

"Belum ada temuan atau laporan kasus di sekolah," katanya.

Terkait dengan hal itu, ia mengapresiasi guru, siswa, dan orang tua siswa yang sudah kooperatif untuk tetap menjaga protokol kesehatan.

"Semuanya luar biasa sekali," katanya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Surakarta Dwi Aryanto mengatakan hingga saat ini belum ada laporan dari sekolah mengenai siswa yang tertular COVID-19 akibat mengikuti PTM.

Pihaknya terus melakukan pengawasan PTM untuk memastikan protokol kesehatan berjalan dengan baik.

Bahkan, katanya, hingga saat ini untuk kapasitas maksimum setiap kelas masih dibatasi 50 persen dari total kapasitas, sedangkan untuk jam pelajaran tergantung fase.

Ia mengatakan pada awalnya PTM dilangsungkan selama dua jam.

"Kemudian ada yang masuk fase ketiga mereka menjalankan mekanisme sif, seperti SD sebagian ada yang masuk pagi, sebagian lagi siang," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024