Semarang (ANTARA) - Elia Loupatty, Sekretaris Umum Panitia Besar PON XX memastikan seluruh atlet yang berlaga pada PON XX di Papua mendapatkan perlindungan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) termasuk atlet Gantole Khaidir Anas yang mengalami insiden dan mendarat darurat di atap rumah warga.

Atlet yang sudah menyumbangkan emas bagi kontingen Sumatera Barat itu mengalami insiden saat hendak lepas landas.

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Roswita Nilakurnia mengatakan pihaknya terus proaktif menjalin koordinasi dengan PB PON XX Papua untuk mempermudah pelayanan jika terjadi insiden.

"Saya yakin tidak ada satupun dari kita yang menginginkan terjadinya insiden, namun tindakan preventif mutlak diperlukan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan," kata Roswita.

Tindakan preventif tersebut salah satunya adalah dengan memastikan perlindungan Jamsostek sebagai jaminan perlindungan atas kondisi sosial ekonomi yang mungkin dialami oleh setiap pekerja termasuk atlet yang memiliki risiko kerja cukup tinggi, terlebih untuk olahraga ekstrim seperti gantole.

Roswita memastikan atlet yang mengalami insiden tersebut akan mendapatkan perawatan dan pengobatan sampai sembuh, tanpa ada batasan biaya sesuai kebutuhan medis dan berharap tidak ada cedera serius.

Baca juga: BPJAMSOSTEK Semarang Majapahit lakukan beragam kegiatan di Harpelnas 2021

Baca juga: BPJAMSOSTEK Semarang Majapahit ikut gencarkan Inpres No 2/2021

Perwakilan BPJAMSOSTEK melalui Kantor Cabang Jayapura langsung mengunjungi Khaidir Anas di RSUD Jayapura. Khaidir tidak mengalami cedera serius, namun masih tetap harus mendapatkan perawatan dan terus dipantau oleh tim RSUD Jayapura untuk proses penyembuhan dan pemulihannya.

Selain atlet Gantole, Andi Muhammad Fadly peserta dari Kontingen DKI Jakarta juga mengalami insiden saat lomba di sirkuit Balap Motor Freegeeb, Tanah Miring, Merauke.

"Perwakilan kami di Kantor Cabang Merauke juga telah melihat kondisi yang bersangkutan dan memastikan perlindungan BPJAMSOSTEK diterima oleh sang atlet," tambah Roswita.

Pada gelaran PON XX Papua, sebanyak 7.202 atlet dan 3.651 Official serta 2.509 Official kontingen yang terlibat dari 34 Provinsi telah terdaftar sebagai peserta aktif BPJAMSOSTEK, sehingga seluruhnya mendapatkan perlindungan atas 2 risiko kerja yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) selama perhelatan atau setara 2 bulan perlindungan.

Baca juga: Hari Buruh, BPJAMSOSTEK Majapahit bagikan paket sembako dan beasiswa

BPJAMSOSTEK menyampaikan apresiasi bagi PB PON XX Papua dan pemerintah dalam memberikan perlindungan Jamsostek bagi para atlet agar memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi atlet dan keluarganya.

Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Semarang Majapahit Imron Fatoni menambahkan pihaknya terus melakukan sosialisasi pentingnya program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para pekerja dengan berbagai profesi, apalagi yang memiliki risiko kerja tinggi.

Menurut Imron Fatoni dengan masifnya sosialisasi mengenai program jaminan sosial ketenagakerjaan dilakukan, diharapkan seluruh pekerja dapat terlindungi dan kesejahteraan pekerja meningkat karena tidak akan muncul warga miskin baru akibat kepala rumah tangga yang meninggal dunia.

"Kami melakukan sosialisasi ke seluruh stakeholder terkait dan targetnya jumlah kepesertaan meningkat," kata Imron Fatoni.

Baca juga: Employee Volunteering, BPJAMSOSTEK Semarang Majapahit berikan paket ibadah ke masjid

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024