Temanggung (ANTARA) - Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah baru mencapai 30,64 persen atau 191.308 jiwa dari target 624,346 jiwa, kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Kristri Widodo.
"Angka tersebut merupakan vaksinasi dosis 1, kemudian yang dosis 2 baru tercapai 17,91 persen. Tetapi kalau dosis ke-2 ini memang tinggal menunggu waktu penyuntikannya/vaksinasinya karena sudah ditentukan," kata Kristri di Temanggung, Senin.
Menurut dia problem dalam percepatan vaksinasi ini karena alokasi yang terbatas dari pemerintah provinsi kepada seluruh kabupaten/kota, baik yang disampaikan melalui dinkes, polres maupun kodim.
Baca juga: Di Kudus, vaksinasi COVID-19 capai 51,33 persen
Baca juga: Cakupan vaksinasi di Boyolali capai 70,29 persen
"Memang jumlah vaksin sangat terbatas dan kami memahami karena dibagi untuk seluruh wilayah Jawa Tengah," katanya.
Oleh karena itu, Kristri menyambut baik jika ada pihak-pihak lain yang membantu percepatan vaksinasi di Kabupaten Temanggung sebagaimana dilakukan Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) hari ini.
"MCCC membantu kami 2.500 dosis vaksin yang langsung disuntikkan kepada masyarakat dalam empat tahap. Hal ini sangat membantu capaian vaksinasi untuk tingkat kabupaten," katanya.
Ia menyampaikan upaya yang dilakukan dalam percepatan vaksinasi, yakni meminta pada pemprov untuk menambah alokasi, kemudian mencoba untuk melakukan komunikasi dengan berbagai pihak yang bisa memiliki jalur-jalur vaksinasi untuk bisa dialokasikan di Kabupaten Temanggung, seperti dari ormas, BIN, dan parpol.
"Secara prinsip vaksinator, vasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit di sini sebenarnya siap, dari sisi kapasitas menyuntik/memvaksin saya kira sangat memungkinkan, tetapi sekali lagi jumlah vaksinnya yang kurang," katanya.
"Angka tersebut merupakan vaksinasi dosis 1, kemudian yang dosis 2 baru tercapai 17,91 persen. Tetapi kalau dosis ke-2 ini memang tinggal menunggu waktu penyuntikannya/vaksinasinya karena sudah ditentukan," kata Kristri di Temanggung, Senin.
Menurut dia problem dalam percepatan vaksinasi ini karena alokasi yang terbatas dari pemerintah provinsi kepada seluruh kabupaten/kota, baik yang disampaikan melalui dinkes, polres maupun kodim.
Baca juga: Di Kudus, vaksinasi COVID-19 capai 51,33 persen
Baca juga: Cakupan vaksinasi di Boyolali capai 70,29 persen
"Memang jumlah vaksin sangat terbatas dan kami memahami karena dibagi untuk seluruh wilayah Jawa Tengah," katanya.
Oleh karena itu, Kristri menyambut baik jika ada pihak-pihak lain yang membantu percepatan vaksinasi di Kabupaten Temanggung sebagaimana dilakukan Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) hari ini.
"MCCC membantu kami 2.500 dosis vaksin yang langsung disuntikkan kepada masyarakat dalam empat tahap. Hal ini sangat membantu capaian vaksinasi untuk tingkat kabupaten," katanya.
Ia menyampaikan upaya yang dilakukan dalam percepatan vaksinasi, yakni meminta pada pemprov untuk menambah alokasi, kemudian mencoba untuk melakukan komunikasi dengan berbagai pihak yang bisa memiliki jalur-jalur vaksinasi untuk bisa dialokasikan di Kabupaten Temanggung, seperti dari ormas, BIN, dan parpol.
"Secara prinsip vaksinator, vasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit di sini sebenarnya siap, dari sisi kapasitas menyuntik/memvaksin saya kira sangat memungkinkan, tetapi sekali lagi jumlah vaksinnya yang kurang," katanya.