Purwokerto (ANTARA) - Cakupan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, hingga 30 September 2021 mencapai 42,6 persen atau 595.577 orang dari total sasaran sebanyak 1.398.427 jiwa, kata Bupati Banyumas Achmad Husein.
"Dari jumlah tersebut, cakupan vaksinasi untuk warga lanjut usia (lansia) mencapai 54,4 persen atau 105.603 orang dari sasaran sebanyak 194.112 jiwa," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Ia mengatakan cakupan vaksinasi untuk petugas publik mencapai 76 persen atau 77.511 orang dari sasaran sebanyak 101.958 jiwa, sedangkan untuk sumber daya manusia kesehatan (SDMK) mencapai 134,8 persen atau 12.733 orang dari sasaran sebanyak 9.447 jiwa.
Baca juga: Jateng percepat vaksinasi untuk remaja
Sementara cakupan vaksinasi untuk masyarakat rentan dan umum mencapai 39 persen atau 362.258 orang dari sasaran sebanyak 929.911 jiwa, sedangkan untuk usia 12-17 tahun baru mencapai 23 persen atau 37.472 orang dari sasaran sebanyak 162.999 jiwa.
"Vaksin yang sudah digunakan sebanyak 853.854 dosis. Jumlah tersebut terdiri atas dosis pertama sebanyak 595.577 dosis, dosis kedua sebanyak 250.451 dosis, dan dosis ketiga atau booster untuk SDMK sebanyak 7.826 dosis," kata Bupati.
Ia optimistis cakupan vaksinasi di Banyumas pada bulan Oktober bisa mencapai lebih dari 50 persen sehingga wilayah itu dapat segera menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2.
Sesuai dengan ketentuan untuk bisa turun dari PPKM level 3 ke level 2, jumlah warga yang telah divaksinasi minimal 50 persen, sedangkan untuk turun dari level 2 ke level 1 minimal 70 persen.
"Selain itu, kasus COVID-19 di Kabupaten Banyumas juga terus menurun karena berdasarkan data, total kasus positif yang terjadi selama bulan September 2021 tercatat sebanyak 773 orang atau menurun dari bulan Agustus yang mencapai 3.624 orang. Bahkan jika dibandingkan dengan bulan Juli 2021, terjadi penurunan signifikan karena saat itu mencapai 13.720 orang," katanya.
Menurut dia, penurunan juga terjadi pada kasus kematian akibat COVID-19 karena jumlah pasien yang meninggal dunia pada bulan September 2021 hanya tercatat sebanyak 74 orang atau turun dari bulan Agustus yang mencapai 366 orang.
Ia mengatakan jika dibandingkan dengan bulan Juli 2021, terjadi penurunan signifikan karena saat itu mencapai 777 orang yang meninggal dunia akibat COVID-19.
Baca juga: Pakar: Gunakan jenis vaksin sama sebagai "booster"
Baca juga: Di Boyolali, cakupan vaksinasi COVID-19 capai 67 persen
"Dari jumlah tersebut, cakupan vaksinasi untuk warga lanjut usia (lansia) mencapai 54,4 persen atau 105.603 orang dari sasaran sebanyak 194.112 jiwa," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Ia mengatakan cakupan vaksinasi untuk petugas publik mencapai 76 persen atau 77.511 orang dari sasaran sebanyak 101.958 jiwa, sedangkan untuk sumber daya manusia kesehatan (SDMK) mencapai 134,8 persen atau 12.733 orang dari sasaran sebanyak 9.447 jiwa.
Baca juga: Jateng percepat vaksinasi untuk remaja
Sementara cakupan vaksinasi untuk masyarakat rentan dan umum mencapai 39 persen atau 362.258 orang dari sasaran sebanyak 929.911 jiwa, sedangkan untuk usia 12-17 tahun baru mencapai 23 persen atau 37.472 orang dari sasaran sebanyak 162.999 jiwa.
"Vaksin yang sudah digunakan sebanyak 853.854 dosis. Jumlah tersebut terdiri atas dosis pertama sebanyak 595.577 dosis, dosis kedua sebanyak 250.451 dosis, dan dosis ketiga atau booster untuk SDMK sebanyak 7.826 dosis," kata Bupati.
Ia optimistis cakupan vaksinasi di Banyumas pada bulan Oktober bisa mencapai lebih dari 50 persen sehingga wilayah itu dapat segera menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2.
Sesuai dengan ketentuan untuk bisa turun dari PPKM level 3 ke level 2, jumlah warga yang telah divaksinasi minimal 50 persen, sedangkan untuk turun dari level 2 ke level 1 minimal 70 persen.
"Selain itu, kasus COVID-19 di Kabupaten Banyumas juga terus menurun karena berdasarkan data, total kasus positif yang terjadi selama bulan September 2021 tercatat sebanyak 773 orang atau menurun dari bulan Agustus yang mencapai 3.624 orang. Bahkan jika dibandingkan dengan bulan Juli 2021, terjadi penurunan signifikan karena saat itu mencapai 13.720 orang," katanya.
Menurut dia, penurunan juga terjadi pada kasus kematian akibat COVID-19 karena jumlah pasien yang meninggal dunia pada bulan September 2021 hanya tercatat sebanyak 74 orang atau turun dari bulan Agustus yang mencapai 366 orang.
Ia mengatakan jika dibandingkan dengan bulan Juli 2021, terjadi penurunan signifikan karena saat itu mencapai 777 orang yang meninggal dunia akibat COVID-19.
Baca juga: Pakar: Gunakan jenis vaksin sama sebagai "booster"
Baca juga: Di Boyolali, cakupan vaksinasi COVID-19 capai 67 persen