Jonatan akui kecewa tidak bisa sumbang poin bagi Indonesia

Selasa, 28 September 2021 5:24 WIB

Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengaku kecewa karena tidak mampu menyumbangkan poin kemenangan bagi skuad Garuda pada penyisihan kedua grup C Piala Sudirman 2021.

Dalam pertandingan yang berlangsung pada Senin malam WIB, Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie, dipaksa bertekuk lutut oleh wakil Kanada Brian Yang dalam tiga gim dengan skor 21-9, 20-22, 18-21.

Jojo tampil menawan pada gim pertama. Ia bisa meraup poin demi poin dengan cepat dan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 21-9.

Baca juga: Jojo belum berhasil sumbang poin untuk Indonesia

Sayangnya di gim kedua, pemain berusia 24 tahun itu tidak mampu menjaga penampilannya. Terbukti, saat sudah memimpin 20-19, ia malah tertikung dan kalah 20-22.

Kegagalannya untuk memenangkan gim kedua itu pun sepertinya mengganggu fokus dan konsentrasi peraih emas Asian Games 2018 ini. Setelah memimpin 4-0, Jojo malah tersusul 4-4, dan kemudian terus ketinggalan angka hingga akhirnya kalah 18-21.

“Terus terang, saya merasa kecewa karena kekalahan ini dan tidak bisa menyumbang poin untuk Indonesia. Saya minta maaf atas kegagalan ini," ungkap Jojo melalui keterangan resmi PBSI yang diterima Antara di Jakarta, Selasa dini hari.

Menurut Jojo, Brian Yang bukan pemain sembarangan. Ia dinilai memiliki kemampuan yang baik sebagai pemain bulu tangkis. Untuk itu, Jojo pun mengakui kehebatan Brian.

Baca juga: Rinov/Pitha pastikan keunggulan Indonesia 3-2 atas Kanada
Baca juga: Greysia/Apriyani bawa Indonesia imbang sementara 2-2 atas Kanada


“Saya memang kalah dan banyak pelajaran yang bisa dipetik. Ketika unggul dan sempat kehilangan satu poin di gim kedua, seharusnya saya tidak perlu mengubah strategi dengan bermain cepat yang menjadi kesukaan Brian,” kata Jojo.

“Sebagai pemain, dia (Brian Yang) memiliki track record yang tidak jelek-jelek amat,” tambahnya.

Selain kekalahan itu, Jojo juga menyesali satu hal dalam kejuaraan tersebut, yaitu tidak diterapkannya teknologi hawk eye di Lapangan 3. Sehingga ketika ada keputusan hakim garis seperti yang dirasakannya di gim penentu, ia tidak bisa meminta review.

Pada gim ketiga, tepatnya di poin terakhir, Jojo melihat shuttlecock keluar garis. Namun justru dinyatakan masuk oleh hakim garis. Jojo sempat melayangkan protes, tapi wasit yang memimpin laga tersebut tidak mengubah keputusannya.

"Bukan cuma soal kalah, tetapi kejuaraan sebesar ini seharusnya seluruh lapangan ada teknologi hawk eye agar pertandingan lebih fair," ujar Jojo.

Selain Jojo, tunggal putri Indonesia Ester Nurumi Tri Wardoyo juga menelan kekalahan 24-22, 8-21, 18-21 atas wakil Kanada Rachel Chan.

Baca juga: Marcus/Kevin bertekad bawa pulang Piala Sudirman kembali ke Indonesia

Pewarta : Rr. Cornea Khairany
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

173 pebulu tangkis siap berlaga dalam Olimpiade Paris 2024

13 May 2024 9:46 Wib

Ada dosen Unsoed di balik kesuksesan pebulutangkis Indonesia dalam All England 2024

30 March 2024 0:02 Wib

All England Open 2024, kemenangan Jojo buka peluang All Indonesian Final

16 March 2024 5:10 Wib

Jonatan Christie melesat ke lima besar dunia usai Japan Open

02 August 2023 10:10 Wib, 2023

All England 2023 : Jadwal wakil Indonesia di babak 16 besar

16 March 2023 12:28 Wib, 2023
Terpopuler

Guru gunakan kartu bilangan bantu siswa pahami pengurangan

PERISTIWA - 14 jam lalu

Kuburan siswa SMK tewas ditembak polisi di Semarang akan dibongkar

PERISTIWA - 28 November 2024 22:06 Wib

Kemenkumham Jateng gelar "Exit Meeting Audit Kepatuhan Notaris"

PERISTIWA - 30 November 2024 10:01 Wib

PT SBI berdayakan petani bawang merah jaga stabilitas harga

EKONOMI - 02 December 2024 16:02 Wib

Guru Sekolah Islam Terpadu Jateng ikut pekan olahraga di Magelang

PERISTIWA - 03 December 2024 19:37 Wib