Purwokerto (ANTARA) - PT Geo Dipa Energi (Persero) atau GeoDipa memberikan pelatihan mengelas dan sertifikasi sebagai upaya pemberdayaan warga sekitar proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng 2, Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Sabtu, Project Manager Dieng 2 Henky Irawan mengatakan program community development melalui kegiatan pelatihan mengelas dan sertifikasi tersebut terbagi menjadi dua kelompok.
"Kelompok pertama dimulai pada bulan Mei 2021, sedangkan kelompok kedua dimulai pada bulan September 2021. Jumlah peserta 40 orang yang berasal dari Desa Karangtengah, Desa Kepakisan, Desa Dieng Kulon, dan Desa Bakal, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara," katanya.
Menurut dia, GeoDipa berkomitmen untuk memberdayakan dan mengelola potensi lokal yang ada di sekitar perusahaan.
Ia mengatakan salah satu bentuk dari implementasi pemberdayaan dan pengelolaan potensi lokal tersebut adalah kegiatan pelatihan pengelasan yang telah dilaksanakan bekerja sama dengan Politeknik Negeri Semarang (Polines).
"Kami berharap peserta terus berlatih meningkatkan jam terbang pengelasan mereka, sehingga pada akhirnya nanti bisa memberikan kontribusi dalam dunia industri," katanya.
Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Polines Budi Prasetya mengatakan sinergi antara industri, desa, dan perguruan tinggi diperlukan agar program pemberdayaan masyarakat bisa berjalan dengan baik.
Menurut dia, potensi untuk menjadi welder atau juru las saat ini sangat terbuka lebar di berbagai proyek energi dan konstruksi.
"Saya berharap peserta bisa menjalankan pelatihan ini dengan baik untuk menggali dan meningkatkan potensi," katanya.
Kepala Desa Dieng Kulon Slamet Budiyono menyambut baik program pelatihan pengelasan yang diinisiasi oleh GeoDipa dan berharap bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Semoga pelatihan ini bisa bermanfaat bagi warga masyarakat yang sejalan dengan harapan kami ke depan dalam hal pemberdayaan masyarakat," katanya.
Dalam pelatihan pengelasan yang digelar selama satu minggu tersebut, peserta mendapatkan beragam materi mulai pengenalan mesin las shield metal arc welding (SMAW), praktik lapangan, dan diakhiri dengan uji kompetensi.
Peserta dari setiap desa juga akan diseleksi menjadi tiga terbaik untuk mengikuti pelatihan pengelasan tahap selanjutnya. Selain itu, setiap peserta juga diberi alat las agar mereka dapat mempraktikan materi pelatihan secara mandiri.
Dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Sabtu, Project Manager Dieng 2 Henky Irawan mengatakan program community development melalui kegiatan pelatihan mengelas dan sertifikasi tersebut terbagi menjadi dua kelompok.
"Kelompok pertama dimulai pada bulan Mei 2021, sedangkan kelompok kedua dimulai pada bulan September 2021. Jumlah peserta 40 orang yang berasal dari Desa Karangtengah, Desa Kepakisan, Desa Dieng Kulon, dan Desa Bakal, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara," katanya.
Menurut dia, GeoDipa berkomitmen untuk memberdayakan dan mengelola potensi lokal yang ada di sekitar perusahaan.
Ia mengatakan salah satu bentuk dari implementasi pemberdayaan dan pengelolaan potensi lokal tersebut adalah kegiatan pelatihan pengelasan yang telah dilaksanakan bekerja sama dengan Politeknik Negeri Semarang (Polines).
"Kami berharap peserta terus berlatih meningkatkan jam terbang pengelasan mereka, sehingga pada akhirnya nanti bisa memberikan kontribusi dalam dunia industri," katanya.
Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Polines Budi Prasetya mengatakan sinergi antara industri, desa, dan perguruan tinggi diperlukan agar program pemberdayaan masyarakat bisa berjalan dengan baik.
Menurut dia, potensi untuk menjadi welder atau juru las saat ini sangat terbuka lebar di berbagai proyek energi dan konstruksi.
"Saya berharap peserta bisa menjalankan pelatihan ini dengan baik untuk menggali dan meningkatkan potensi," katanya.
Kepala Desa Dieng Kulon Slamet Budiyono menyambut baik program pelatihan pengelasan yang diinisiasi oleh GeoDipa dan berharap bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Semoga pelatihan ini bisa bermanfaat bagi warga masyarakat yang sejalan dengan harapan kami ke depan dalam hal pemberdayaan masyarakat," katanya.
Dalam pelatihan pengelasan yang digelar selama satu minggu tersebut, peserta mendapatkan beragam materi mulai pengenalan mesin las shield metal arc welding (SMAW), praktik lapangan, dan diakhiri dengan uji kompetensi.
Peserta dari setiap desa juga akan diseleksi menjadi tiga terbaik untuk mengikuti pelatihan pengelasan tahap selanjutnya. Selain itu, setiap peserta juga diberi alat las agar mereka dapat mempraktikan materi pelatihan secara mandiri.