Solo (ANTARA) - Gerakan Umum Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Kota Surakarta menyatakan kelompok difabel perlu diberikan kesempatan untuk mandiri secara ekonomi.

"Kurangnya kesempatan bagi kelompok difabel untuk bisa mandiri secara ekonomi merupakan masalah yang masih dihadapi di Indonesia, terutama di tengah pandemi COVID-19," kata Ketua DPC Gerkatin Kota Surakarta Galih Saputro di Solo, Kamis.

Ia mengatakan sebagai sebuah organisasi Gerkatin Surakarta memiliki misi untuk menjadi wadah yang memberikan pembelajaran dan menjadi sarana aktualisasi diri. Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik pelatihan yang diberikan oleh perusahaan termasuk Shopee pada momen Hari Bahasa Isyarat Internasional.

Baca juga: SG dampingi UMKM perekrut difabel bersaing di kompetisi Asia Pasifik

"Pelatihan yang diberikan oleh Shopee kami lihat sebagai sebuah langkah awal yang sangat baik untuk meningkatkan ketertarikan dan pemahaman teman tuli akan bisnis digital yang dewasa ini kian berkembang. Dibutuhkan sinergi dari semua pihak untuk bahu-membahu dalam membantu lebih banyak komunitas," katanya.

Ia berharap kegiatan yang akan dimulai pada awal Oktober 2021 tersebut bisa menambah wawasan dan ketertarikan Teman Tuli Solo untuk memulai bisnis digital.

Salah satu teman tuli yang akan berpartisipasi dalam pelatihan bisnis digital bersama Shopee Indira Maritha mengatakan kondisi sebagian teman tuli di Solo di masa pandemi tidak mudah.

"Sebagian dari kami dirumahkan dari tempat bekerja dan kesulitan mendapatkan pekerjaan pengganti. Banyak yang mencoba membuka usaha, namun banyak kendala dihadapi," katanya.

Selain itu, menurut dia informasi seputar bisnis "online" juga masih terbatas dan sulit untuk dipelajari.

"Oleh karena itu, kami sangat senang saat tahu ada kesempatan untuk belajar dari Shopee. Pelatihan ini pasti akan jadi bahan diskusi juga antara teman-teman tuli. Di mana kami akan bertukar pikiran untuk memberikan ide untuk satu sama lain juga," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan hingga saat ini terus memperluas jangkauan dalam memberikan pelatihan bagi lebih banyak komunitas.

"Kami percaya bahwa setiap orang harus memiliki akses yang sama untuk mendapatkan peluang terlepas dari latar belakang atau kemampuan mereka. Saat berdialog dengan Gerkatin, kami menemukan fakta bahwa banyak teman tuli yang kehilangan pekerjaan selama masa pandemi dan masih belum paham tentang bisnis 'online'," katanya.

Padahal, dikatakannya, ada banyak kesempatan yang bisa mereka ciptakan di tengah era digital ini.

"Karenanya, di Hari Bahasa Isyarat Internasional hari ini Shopee senang dapat mengumumkan pembukaan pelatihan bagi teman tuli dan berharap bahwa ini bisa menjadi langkah awal yang baik untuk menciptakan lebih banyak peluang bagi mereka," katanya.

Baca juga: Legislator nilai perlu BLK khusus difabel agar pekerja lebih terampil
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024