Batang (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional menggandeng Pemerintah Kabupaten Batang dan awak media bersinergi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap ancaman penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya.

Kepala BNN Kabupaten Batang Khrisna Anggara di Batang, Rabu, mengatakan bahwa tingginya tingkat prevelensi narkoba di Indonesia pada setiap tahunnya menjadikan negara ini masuk dengan kategori darurat narkoba.

"Narkoba menjadi musuh kita bersama, bukan hanya BNN dan Polri. Akan tetapi awak media juga memiliki peran penting untuk memberikan informasi pada publik dengan ancaman penyalahgunaan narkoba," katanya.

Khrisna mengatakan saat ini Kabupaten Batang berpotensi menjadi wilayah sasaran penyalahgunaan narkoba karena berada di daerah perlintasan jalur pantai utara (pantura) dan pembangunan kawasan industri.

"Saat ini sebanyak 245 tempat di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah adalah lokasi peredaran narkoba, termasuk Kabupaten Batang. Adapun sasarannya adalah pekerja dan pelajar," katanya.

Ia menyebutkan transaksi peredaran narkoba sudah melalui sarana media sosial yang pengirimannya melalui biro jasa.

"Oleh karena, perlu adanya upaya penanggulangan dan pengembangan pembinaan tanggap ancaman narkoba dengan memberdayakan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba," katanya.

Ia mengatakan BNN telah memiliki sarana media sosial yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk memberikan informasi dan edukasi penyalahgunaan narkoba, serta layanan pengaduan masyarakat.

"Masyarakat bisa memanfaatkan media sosial BNN melalui WhatsAap nomor 085602533330, instagram infobnn_kab_batang, Facebook BNN Batang, twitter infobnn_kab_batang, dan Youtube di chanel info BNN Kabupaten Batang official," katanya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Batang Triossy Juniarto mengatakan dengan hadirnya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB maka dalam jangka 5 tahun hingga 10 tahun akan bermetamorfosis menjadi kota industri seperti Karawang dan Tanggerang.

Nantinya, dengan dibangunnya KITB, kata dia, akan datang ratusan ribu karyawan yang tidak hanya berasal dari daerah setempat saja namun luar negeri sehingga daerah ini berpotensi menjadi wilayah peredaran narkoba.

"Oleh karena, hal itu harus kita persiapkan bersama dalam upaya pencegahan narkoba. Melalui peran media dapat memberikan sosialisasi dan mengedukasi tentang bahaya narkoba kepada masyarakat," kata Triossy Juniarto.

 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024