Purwokerto (ANTARA) - Ribuan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, saat mengikuti Masa Ta'aruf Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Masta IMM) mendeklarasikan Gerakan Lawan Hoaks di Era Digital.
Deklarasi tersebut dikumandangkan dalam Masta IMM Koordinator Komisariat (Koorkom) UMP yang digelar di Auditorium Ukhuwah Islamiyah, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu (18/9).
Dalam kesempatan itu, Rektor UMP Dr Jebul Suroso memberikan apresiasi atas deklarasi yang dikumandangkan mahasiswa baru tersebut.
Menurut dia, mahasiswa UMP harus menjadi garda terdepan dalam memerangi kabar bohong atau hoaks.
"Saya salut dan bangga atas deklarasi melawan hoaks di masa pandemi. Ini merupakan langkah bagus untuk membangun solidaritas tinggi di masyarakat. Menimbulkan proses kesantunan dalam berhubungan dan berpeluang besar berpartisipasi untuk ketertiban di masyarakat, karena hoaks itu sangat menyakitkan dan membuat kita resah," katanya.
Ia mengatakan mahasiswa UMP harus bisa mencerahkan dan melawan berita hoaks tanpa menghujat, yakni dengan membuat narasi-narasi pembanding untuk meluruskan berita bohong.
Menurut dia, semua mahasiswa dari berbagai fakultas di UMP itu berperan penting untuk selalu mencerahkan masyarakat.
"UMP betul-betul untuk menjadikan diri kita sebagai rumah perkaderan, di mana di dalamnya berisi calon pemimpin bangsa. Oleh karena itu, IMM di UMP harus berbeda kualitasnya, dan saya (rektor) katakan, IMM UMP itu harus menjadi IMM Plus, artinya IMM UMP harus inspiring, mencerahkan, dan menggerakkan," katanya menegaskan.
Lebih lanjut, Rektor mengatakan mahasiswa UMP harus berprestasi, tidak ada perundungan (bullying), tidak ada hoaks, yang ada adalah hal positif yang selalu disampaikan kepada masyarakat.
Dengan demikian, kata dia, masa ta'aruf IMM UMP tersebut diharapkan bisa terus mencerahkan.
"Saya patut berbangga, karena ada anggota IMM di UMP menjadi wakil PTM-PTS (Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Perguruan Tinggi Swasta) se-Jawa Tengah yang telah berhasil meraih prestasi di tingkat nasional," katanya.
Baca juga: Rektor UMP ajak mahasiswa baru bebaskan pikiran dan lesatkan potensi
Sementara dalam sambutan secara virtual, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir MSi mengucapkan selamat kepada UMP atas penerimaan 3.500 mahasiswa baru di PTM itu.
"Di masa pandemi ini dengan izin Allah, UMP masih mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk mendidik anak-anak bangsa menjadi generasi ulul albab. Generasi intelektual yang iman, takwa, akhlak mulia, tetapi sekaligus berilmu pengetahuan, menguasai tekhnologi, dan menguasi keahlian," katanya.
Haedar juga mengatakan UMP sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang dimiliki persyarikatan ini merupakan universitas yang berkemajuan.
Oleh karena itu, kata dia, mahasiswa baru UMP memperoleh ruang dan peluang untuk belajar lebih baik di kampus tersebut.
"Belajar dan menjadi bagian dari mahasiswa UMP itu merupakan suatu panggilan bagi seluruh generasi kader bangsa, yakni menjadi orang-orang yang berilmu tinggi dengan demikian kita bisa memiliki daya saing di tengah pergaulan global," katanya.
Saat mendeklarasikan Gerakan Deklarasi Gerakan Mahasiswa Lawan Hoaks di Era Digital, Ketua Koorkom IMM UMP Iqbal Amin Maruf menyatakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Purwokerto berkomitmen untuk melawan hoaka informasi yang menyesatkan masyarakat.
"Kami Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto siap membangun budaya literasi positif untuk memerangi hoaks. Kami Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto siap menjadi bagian mencerdaskan masyarakat dalam melawan Hoax untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," katanya. (tgr)
Baca juga: UMP-KLHK canangkan perencanaan kawasan terpadu di Sambirata Banyumas
Baca juga: Mahasiswa KKN UMP peroleh penghargaan Relawan COVID-19 dari Bupati Banyumas
Deklarasi tersebut dikumandangkan dalam Masta IMM Koordinator Komisariat (Koorkom) UMP yang digelar di Auditorium Ukhuwah Islamiyah, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu (18/9).
Dalam kesempatan itu, Rektor UMP Dr Jebul Suroso memberikan apresiasi atas deklarasi yang dikumandangkan mahasiswa baru tersebut.
Menurut dia, mahasiswa UMP harus menjadi garda terdepan dalam memerangi kabar bohong atau hoaks.
"Saya salut dan bangga atas deklarasi melawan hoaks di masa pandemi. Ini merupakan langkah bagus untuk membangun solidaritas tinggi di masyarakat. Menimbulkan proses kesantunan dalam berhubungan dan berpeluang besar berpartisipasi untuk ketertiban di masyarakat, karena hoaks itu sangat menyakitkan dan membuat kita resah," katanya.
Ia mengatakan mahasiswa UMP harus bisa mencerahkan dan melawan berita hoaks tanpa menghujat, yakni dengan membuat narasi-narasi pembanding untuk meluruskan berita bohong.
Menurut dia, semua mahasiswa dari berbagai fakultas di UMP itu berperan penting untuk selalu mencerahkan masyarakat.
"UMP betul-betul untuk menjadikan diri kita sebagai rumah perkaderan, di mana di dalamnya berisi calon pemimpin bangsa. Oleh karena itu, IMM di UMP harus berbeda kualitasnya, dan saya (rektor) katakan, IMM UMP itu harus menjadi IMM Plus, artinya IMM UMP harus inspiring, mencerahkan, dan menggerakkan," katanya menegaskan.
Lebih lanjut, Rektor mengatakan mahasiswa UMP harus berprestasi, tidak ada perundungan (bullying), tidak ada hoaks, yang ada adalah hal positif yang selalu disampaikan kepada masyarakat.
Dengan demikian, kata dia, masa ta'aruf IMM UMP tersebut diharapkan bisa terus mencerahkan.
"Saya patut berbangga, karena ada anggota IMM di UMP menjadi wakil PTM-PTS (Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Perguruan Tinggi Swasta) se-Jawa Tengah yang telah berhasil meraih prestasi di tingkat nasional," katanya.
Baca juga: Rektor UMP ajak mahasiswa baru bebaskan pikiran dan lesatkan potensi
Sementara dalam sambutan secara virtual, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir MSi mengucapkan selamat kepada UMP atas penerimaan 3.500 mahasiswa baru di PTM itu.
"Di masa pandemi ini dengan izin Allah, UMP masih mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk mendidik anak-anak bangsa menjadi generasi ulul albab. Generasi intelektual yang iman, takwa, akhlak mulia, tetapi sekaligus berilmu pengetahuan, menguasai tekhnologi, dan menguasi keahlian," katanya.
Haedar juga mengatakan UMP sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang dimiliki persyarikatan ini merupakan universitas yang berkemajuan.
Oleh karena itu, kata dia, mahasiswa baru UMP memperoleh ruang dan peluang untuk belajar lebih baik di kampus tersebut.
"Belajar dan menjadi bagian dari mahasiswa UMP itu merupakan suatu panggilan bagi seluruh generasi kader bangsa, yakni menjadi orang-orang yang berilmu tinggi dengan demikian kita bisa memiliki daya saing di tengah pergaulan global," katanya.
Saat mendeklarasikan Gerakan Deklarasi Gerakan Mahasiswa Lawan Hoaks di Era Digital, Ketua Koorkom IMM UMP Iqbal Amin Maruf menyatakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Purwokerto berkomitmen untuk melawan hoaka informasi yang menyesatkan masyarakat.
"Kami Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto siap membangun budaya literasi positif untuk memerangi hoaks. Kami Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto siap menjadi bagian mencerdaskan masyarakat dalam melawan Hoax untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," katanya. (tgr)
Baca juga: UMP-KLHK canangkan perencanaan kawasan terpadu di Sambirata Banyumas
Baca juga: Mahasiswa KKN UMP peroleh penghargaan Relawan COVID-19 dari Bupati Banyumas