Solo (ANTARA) -
Provinsi Jawa Tengah segera memiliki ruang produksi bersama atau "factory sharing" bidang furnitur yang dipusatkan di wilayah Solo Raya untuk memastikan pasokan dan kualitas bahan baku serta standardisasi produk jadi bagi para pelaku usaha kecil menengah.

"Rencananya akan didirikan di Solo Raya, yang memungkinkan Klaten dan Sragen," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati di sela gelaran UKM Virtual Expo 2021 di Kota Surakarta, Minggu.

Ia menjelaskan saat ini pihaknya terus mempersiapkan UKM dan Koperasi, di wilayah yang nantinya akan didirikan "factory sharing" dan memastikan agar nantinya benar-benar digunakan, serta bermanfaat bagi pengusaha skala kecil dan menengah.

Menurut dia, persiapan tidak hanya soal lahan, tapi terkait kesiapan pembiayaan dan manajerial "factory sharing" furnitur di Solo Raya.

Ia mengharapkan dengan pasokan bahan baku dan standardisasi, maka produk UKM dapat memenuhi kualifikasi pasar, baik untuk pasar lokal maupun mancanegara.

"Kalau untuk beroperasinya belum tahu. Jadi yang Di Sragen sudah siapkan masyarakatnya, mulai kita cari tanahnya, siapkan UKM, koperasinya. Kami kejar persiapannya terutama visibilitas studi, jangan sampai dibuat, tapi tidak digunakan. Terutama (manfaat) bagi lingkungan dan UKM sekitar," ujarnya.

Ia berharap "factory sharing" sudah bisa jalan pada 2023 karena harus ada manajerial supaya tidak asal-asalan.

"Kehadiran 'factory sharing' bidang furnitur juga untuk menggenjot ekspor produk kayu," katanya.

Selain "factory sharing" bidang furnitur, Pemprov Jateng juga akan menbuat ruang produksi pada sektor lain seperti beras di Kabupaten Demak, fesyen di Kabupaten Rembang dan logam di Tegal.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024