Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebut vaksinasi COVID-19 di Ibu Kota Jawa Tengah menembus 1.085.000 orang untuk suntikan pertama.
"Untuk suntikan pertama sudah 1.085.000 orang dari total 1,3 juta jiwa penduduk yang menjadi sasaran," kata wali kota yang akrab disapa Hendi ini di Semarang, Senin.
Adapun untuk vaksinasi suntikan kedua, kata dia, sudah mencapai sekitar 700.000 orang.
Baca juga: Ganjar: Jateng butuh 2,5 juta vaksin per pekan untuk capai target
Baca juga: Akselerasi program vaksinasi perlu diapresiasi
Menurut Hendi, jika semua berjalan normal, vaksinasi untuk suntikan pertama ditargetkan bisa terselesaikan pada bulan September ini.
Oleh karena itu, Hendi meminta warga Kota Semarang selalu melaksanakan protokol kesehatan yang ketat dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam menyebut selisih antara vaksinasi suntikan pertama dan kedua yang cukup besar ini akibat dukungan percepatan berbagai pemangku kepentingan.
Ia mencontohkan vaksinasi oleh kepolisian dan TNI yang hanya memberikan suntikan pertama.
"Vaksinasi yang digelar kepolisian dan TNI ini larinya 'kencang'," katanya.
Meski demikian, kata dia, Pemkot Semarang akan berupaya untuk mengimbangi pelaksanaan suntikan kedua bagi masyarakat agar selisih dengan vaksinasi pertama tidak terlalu tinggi.
Baca juga: Muhammadiyah: Jangan lengah kendati kasus COVID-19 turun
Baca juga: Percepat capaian vaksinasi, warga Purbalingga diminta daftar di puskesmas terdekat
"Untuk suntikan pertama sudah 1.085.000 orang dari total 1,3 juta jiwa penduduk yang menjadi sasaran," kata wali kota yang akrab disapa Hendi ini di Semarang, Senin.
Adapun untuk vaksinasi suntikan kedua, kata dia, sudah mencapai sekitar 700.000 orang.
Baca juga: Ganjar: Jateng butuh 2,5 juta vaksin per pekan untuk capai target
Baca juga: Akselerasi program vaksinasi perlu diapresiasi
Menurut Hendi, jika semua berjalan normal, vaksinasi untuk suntikan pertama ditargetkan bisa terselesaikan pada bulan September ini.
Oleh karena itu, Hendi meminta warga Kota Semarang selalu melaksanakan protokol kesehatan yang ketat dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam menyebut selisih antara vaksinasi suntikan pertama dan kedua yang cukup besar ini akibat dukungan percepatan berbagai pemangku kepentingan.
Ia mencontohkan vaksinasi oleh kepolisian dan TNI yang hanya memberikan suntikan pertama.
"Vaksinasi yang digelar kepolisian dan TNI ini larinya 'kencang'," katanya.
Meski demikian, kata dia, Pemkot Semarang akan berupaya untuk mengimbangi pelaksanaan suntikan kedua bagi masyarakat agar selisih dengan vaksinasi pertama tidak terlalu tinggi.
Baca juga: Muhammadiyah: Jangan lengah kendati kasus COVID-19 turun
Baca juga: Percepat capaian vaksinasi, warga Purbalingga diminta daftar di puskesmas terdekat