Purwokerto (ANTARA) - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr. Slamet Rosyadi menilai akselerasi program vaksinasi yang dilakukan berbagai pihak perlu diapresiasi karena dapat mempercepat tercapainya kekebalan kelompok
"Gerakan vaksinasi dengan melibatkan banyak lembaga mulai dari Dinkes, TNI, Polri dan berbagai pihak lain sangat bagus dan perlu diapresiasi, ini akan mempercepat laju vaksinasi," kata Slamet Rosyadi di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Dia mengatakan dengan kerja sama dan sinergi seluruh pihak maka diharapkan program vaksinasi akan berjalan sesuai target yang ditetapkan.
"Hal ini dapat mendukung upaya percepatan penanganan COVID-19, bila target kekebalan kelompok atau 'herd immunity' sudah tercapai maka pemulihan kegiatan berbagai sektor dapat segera dimulai terutama pendidikan dan bisnis," katanya.
Sementara itu, ahli epidemiologi lapangan dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo mengatakan akselerasi program vaksinasi memang harus terus dioptimalkan.
"Saat ini memang harus ada akselerasi yang luar biasa, istilahnya digenjot, digencarkan, contohnya adalah bila ada tambahan stok vaksin datang, maka harus segera dihabiskan," katanya.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Magelang gelar vaksinasi lintas agama
Kendati demikian, kata dia, butuh sekali kerja sama semua pihak dan semua lembaga untuk bersama-sama mewujudkan tercapainya target kekebalan kelompok.
"Masyarakat juga harus mendukung program percepatan vaksinasi, segera dapatkan vaksin bila ada kesempatan, jangan takut dan jangan ragu, karena vaksin aman dan dapat melindungi," katanya.
Dia menambahkan akselerasi vaksinasi pada saat ini juga sangat diperlukan guna mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas yang telah mulai dilaksanakan secara bertahap.
Baca juga: Muhammadiyah: Jangan lengah kendati kasus COVID-19 turun
"Akselerasi vaksinasi harus dan mendesak untuk usia 12 tahun ke atas karena secara bertahap sudah mulai pembelajaran tatap muka terbatas, kegiatan vaksinasi bagi sasaran usia 12 tahun ke atas ini simultan dengan kelompok 18 tahun ke atas," katanya.
Jika cakupan vaksinasi makin luas, kata dia, diharapkan akan dapat menekan angka kematian akibat COVID-19.
Dia mengatakan, upaya percepatan vaksinasi sangat mendesak terutama pada sejumlah kelompok sasaran, antara lain kelompok risiko tinggi seperti lansia dan tenaga kesehatan, pelayan publik hingga seluruh populasi masyarakat umum.
Baca juga: TNI-Bulog Banyumas fasilitasi vaksinasi COVID-19 bagi warga Cilacap
"Gerakan vaksinasi dengan melibatkan banyak lembaga mulai dari Dinkes, TNI, Polri dan berbagai pihak lain sangat bagus dan perlu diapresiasi, ini akan mempercepat laju vaksinasi," kata Slamet Rosyadi di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Dia mengatakan dengan kerja sama dan sinergi seluruh pihak maka diharapkan program vaksinasi akan berjalan sesuai target yang ditetapkan.
"Hal ini dapat mendukung upaya percepatan penanganan COVID-19, bila target kekebalan kelompok atau 'herd immunity' sudah tercapai maka pemulihan kegiatan berbagai sektor dapat segera dimulai terutama pendidikan dan bisnis," katanya.
Sementara itu, ahli epidemiologi lapangan dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo mengatakan akselerasi program vaksinasi memang harus terus dioptimalkan.
"Saat ini memang harus ada akselerasi yang luar biasa, istilahnya digenjot, digencarkan, contohnya adalah bila ada tambahan stok vaksin datang, maka harus segera dihabiskan," katanya.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Magelang gelar vaksinasi lintas agama
Kendati demikian, kata dia, butuh sekali kerja sama semua pihak dan semua lembaga untuk bersama-sama mewujudkan tercapainya target kekebalan kelompok.
"Masyarakat juga harus mendukung program percepatan vaksinasi, segera dapatkan vaksin bila ada kesempatan, jangan takut dan jangan ragu, karena vaksin aman dan dapat melindungi," katanya.
Dia menambahkan akselerasi vaksinasi pada saat ini juga sangat diperlukan guna mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas yang telah mulai dilaksanakan secara bertahap.
Baca juga: Muhammadiyah: Jangan lengah kendati kasus COVID-19 turun
"Akselerasi vaksinasi harus dan mendesak untuk usia 12 tahun ke atas karena secara bertahap sudah mulai pembelajaran tatap muka terbatas, kegiatan vaksinasi bagi sasaran usia 12 tahun ke atas ini simultan dengan kelompok 18 tahun ke atas," katanya.
Jika cakupan vaksinasi makin luas, kata dia, diharapkan akan dapat menekan angka kematian akibat COVID-19.
Dia mengatakan, upaya percepatan vaksinasi sangat mendesak terutama pada sejumlah kelompok sasaran, antara lain kelompok risiko tinggi seperti lansia dan tenaga kesehatan, pelayan publik hingga seluruh populasi masyarakat umum.
Baca juga: TNI-Bulog Banyumas fasilitasi vaksinasi COVID-19 bagi warga Cilacap