Solo (ANTARA) - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) komitmen membangun ketahanan ekonomi umat melalui jalinan kerja sama dengan Islamic Development Bank Group (IsDB).

Anggota Dewan Pengawas BPKH Marsudi Syuhud melalui keterangan tertulisnya yang diterima oleh ANTARA di Solo, Sabtu mengatakan BPKH merupakan satu-satunya lembaga dari Indonesia yang hadir dalam Forum Pertemuan Tahunan IsDB Group A yang digelar di Tashkent, Uzbekistan, Rabu(1/9)-Sabtu (4/9).

Ia mengatakan pada pertemuan yang dihadiri oleh sebagian besar pengambil keputusan tersebut membahas tentang tantangan dan mengeksplorasi peluang  bagi Negara-negara anggota Grup IsDB. 

Sebelumnya, BPKH dengan IsDB sendiri telah menjalin kerja sama dengan menempatkan investasi luar negeri dalam bentuk Awqaf Properties Investment Fund (APIF) Equity sebesar 11 juta dolar AS. 

"Selain membahas masalah kelembagaan, dalam pertemuan tahunan ini juga membahas sejumlah upaya strategis lainnya dalam membangkitkan perekonomian umat setelah pandemi yang terjadi," katanya.

Baca juga: BPKH: Mahasiswa diimbau mulai menabung haji

Ia mengatakan BPKH dalam melaksanakan mandat pengelolaan keuangan haji dapat berperan aktif dalam menggiatkan perekonomian  umat pascapandemi COVID-19.

"Sudah saatnya saling bergandengan tangan dengan berbagai Negara muslim lainnya mengeksplorasi kerja sama yang mungkin dilakukan untuk umat," katanya.

Pihaknya juga berharap kerja sama antarnegara muslim dapat memperkuat ekonomi Islam dan membawa keuntungan bagi umat khususnya dalam hal pengelolaan keuangan haji.

Sementara itu, pada kegiatan pertemuan tahunan tersebut, Marsudi juga melakukan pertemuan khusus dengan Presiden IsDB Muhammad Sulaiman Al Jasser. Ia mengatakan dalam pertemuan tersebut disampaikan pembahasan kemitraan strategis di antara dua lembaga.

"Rencananya pada bulan Oktober 2021, pertemuan lanjutan akan dijadwalkan untuk dapat dilakukan kembali di Jeddah, Saudi Arabia," katanya.

Sementara itu, pertemuan tahunan yang mengambil tema "Respons, Restore, Restart: Post Covid Resilience and Prosperity for All" tersebut dihadiri oleh sekitar 2.000 peserta yang terdiri atas pejabat pemerintah, perwakilan lembaga-lembaga internasional, dan  para ahli.

Baca juga: MUI Jateng: Muslim Trade Center untuk majukan ekonomi umat
Baca juga: Wagub Jateng minta ponpes jadi pusat pemberdayaan ekonomi umat
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024