Semarang (ANTARA) -
"Saat ini, berbagai persiapan tengah berproses, mulai dari pembangunan halte, pembuatan bus, rekrutmen pegawai hingga penyiapan terminal," kata Kepala Balai Transjateng Joko Setiawan melalui Kepala Seksi Operasional Transjateng Lambang Kurniawan di Semarang, Kamis.
Ia mengungkapkan pada rute tersebut akan dilayani 14 armada bus sehingga persiapannya terus dilakukan, baik dengan pemenang tender maupun kerja sama dengan Dishub Grobogan.
Baca juga: Kurangi kemacetan, tiga koridor tambahan Transjateng bakal diluncurkan
Baca juga: BRT Transjateng Semarang-Kendal diluncurkan, pelajar bayar Rp2.000
Saat ini, lanjut dia, pembuatan bus sedang dikerjakan oleh pemenang tender, sedangkan perekrutan pegawai juga sedang berlangsung secara daring karena pandemi COVID-19.
Selain itu penyiapan 63 titik naik turun penumpang secara keseluruhan dalam rute tersebut juga dikerjakan.
"Terkait penyiapan Terminal Gubug, hal menjadi tanggung jawab dari Dinas Perhubungan Grobogan. Adapun, rute Transjateng Semarang-Gubug akan melalui terminal Penggaron (Kota Semarang) ke Gubug lalu ke Godong," ujarnya.
Untuk fungsionalisasi fasilitas dasar BRT Transjateng rute Semarang-Grobogan ditarget pada akhir September 2021, sedangkan peluncuran direncanakan pada Oktober 2021.
Mengenai potensi penumpang, Lambang menyebut BRT Transjateng rute Semarang-Gubug terdapat sejumlah pabrik, tempat wisata, sekolah, perkantoran dan pasar.
Dengan adanya Transjateng rute Semarang-Godong diharapkan memudahkan masyarakat yang akan pergi ke Juwangi atau ke Demak karena ada titik integrasi dengan angkutan umum lainnya di Terminal Godong
"Potensi penumpang terdiri dari pekerja pabrik (buruh), pelajar, pedagang pasar dan lainnya. Harapan kami bisa menggaet masyarakat yang awalnya menggunakan kendaraan pribadi beralih menggunakan layanan Transjateng, apalagi tarifnya bersaing cukup Rp2.000 untuk buruh, pelajar dan veteran, dan masyarakat umum Rp4.000," katanya.
Dengan tarif yang murah, diharapkan masyarakat dapat menghemat biaya transportasi sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok lainnya.
Sebagai informasi, layanan BRT Transjateng diluncurkan pertama kali oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 2017 dan kini ada lima rute pelayanan.
Adapun, kelima rute yang telah melayani itu adalah Semarang-Bawen, Semarang-Kendal, Purwokerto-Purbalingga, Kutoarjo-Borobudur, Surakarta-Sangiran-Sumberlawang.
Penambahan rute Semarang-Grobogan akan menjadi rute ke enam dan akan terus dikembangkan layanan Transjateng yang aman, nyaman, teratur, tepat waktu dan tarif serta murah berdasarkan skema wilayah aglomerasi.
Baca juga: Ganjar luncurkan Transjateng Purworejo-Magelang-Temanggung
Baca juga: Transjateng Solo-Sragen mulai beroperasi, ini titik pemberhentiannya
Armada Bus Rapid Transit (BRT) Transjateng bakal melayani rute Semarang-Grobogan (Terminal Penggaron-Terminal Gubug) pada Oktober 2021 sebagai wujud pengembangan angkutan aglomerasi yang menghubungkan satu wilayah dengan lainnya, sekaligus mengurangi kemacetan.
"Saat ini, berbagai persiapan tengah berproses, mulai dari pembangunan halte, pembuatan bus, rekrutmen pegawai hingga penyiapan terminal," kata Kepala Balai Transjateng Joko Setiawan melalui Kepala Seksi Operasional Transjateng Lambang Kurniawan di Semarang, Kamis.
Ia mengungkapkan pada rute tersebut akan dilayani 14 armada bus sehingga persiapannya terus dilakukan, baik dengan pemenang tender maupun kerja sama dengan Dishub Grobogan.
Baca juga: Kurangi kemacetan, tiga koridor tambahan Transjateng bakal diluncurkan
Baca juga: BRT Transjateng Semarang-Kendal diluncurkan, pelajar bayar Rp2.000
Saat ini, lanjut dia, pembuatan bus sedang dikerjakan oleh pemenang tender, sedangkan perekrutan pegawai juga sedang berlangsung secara daring karena pandemi COVID-19.
Selain itu penyiapan 63 titik naik turun penumpang secara keseluruhan dalam rute tersebut juga dikerjakan.
"Terkait penyiapan Terminal Gubug, hal menjadi tanggung jawab dari Dinas Perhubungan Grobogan. Adapun, rute Transjateng Semarang-Gubug akan melalui terminal Penggaron (Kota Semarang) ke Gubug lalu ke Godong," ujarnya.
Untuk fungsionalisasi fasilitas dasar BRT Transjateng rute Semarang-Grobogan ditarget pada akhir September 2021, sedangkan peluncuran direncanakan pada Oktober 2021.
Mengenai potensi penumpang, Lambang menyebut BRT Transjateng rute Semarang-Gubug terdapat sejumlah pabrik, tempat wisata, sekolah, perkantoran dan pasar.
Dengan adanya Transjateng rute Semarang-Godong diharapkan memudahkan masyarakat yang akan pergi ke Juwangi atau ke Demak karena ada titik integrasi dengan angkutan umum lainnya di Terminal Godong
"Potensi penumpang terdiri dari pekerja pabrik (buruh), pelajar, pedagang pasar dan lainnya. Harapan kami bisa menggaet masyarakat yang awalnya menggunakan kendaraan pribadi beralih menggunakan layanan Transjateng, apalagi tarifnya bersaing cukup Rp2.000 untuk buruh, pelajar dan veteran, dan masyarakat umum Rp4.000," katanya.
Dengan tarif yang murah, diharapkan masyarakat dapat menghemat biaya transportasi sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok lainnya.
Sebagai informasi, layanan BRT Transjateng diluncurkan pertama kali oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 2017 dan kini ada lima rute pelayanan.
Adapun, kelima rute yang telah melayani itu adalah Semarang-Bawen, Semarang-Kendal, Purwokerto-Purbalingga, Kutoarjo-Borobudur, Surakarta-Sangiran-Sumberlawang.
Penambahan rute Semarang-Grobogan akan menjadi rute ke enam dan akan terus dikembangkan layanan Transjateng yang aman, nyaman, teratur, tepat waktu dan tarif serta murah berdasarkan skema wilayah aglomerasi.
Baca juga: Ganjar luncurkan Transjateng Purworejo-Magelang-Temanggung
Baca juga: Transjateng Solo-Sragen mulai beroperasi, ini titik pemberhentiannya