Semarang (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Tengah mulai membangun rumah tahanan negara (rutan) di Semarang berkapasitas 550 orang.

Kepala Kanwil Kemenkumham Wilayah Jawa Tengah Yuspahrudin mencanangkan pembangunan rutan di kompleks bekas Rumah Penyimpanan Barang Sitaan Negara di Jalan Dr. Cipto Semarang, Rabu.

Menurut Yuspahrudin, pembangunan Rutan Semarang dibiayai APBN melalui mekanisme multiyears yang pada tahap awal menelan biaya Rp25 miliar.

Baca juga: Lakukan terobosan, Kemenkumham Jateng bangun industri garmen di Rutan Surakarta

"Tahap awal ditargetkan selesai pada akhir tahun ini," katanya.

Yuspahrudin menjelaskan bahwa Kota Semarang merupakan kota besar yang hingga saat ini belum memiliki rutan.

Kakanwil berharap keberadaan rutan ini kelak bisa mengurangi kepadatan Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang.

Lapas Kelas I Semarang yang berkapasitas 600 orang, saat ini dihuni sekitar 1.700 warga binaan pemasyarakatan.

Sementara itu, untuk wilayah Jawa Tengah, lanjut dia, kelebihan kapasitas lapas dan rutan sudah mencapai 42 persen.

"Hampir semua lapas di Jawa Tengah sudah kelebihan kapasitas," katanya.

Oleh karena itu, menurut dia, pembangunan rutan di Ibu Kota Jawa Tengah ini mendesak dilakukan.

Baca juga: 136 warga binaan Rumah Tahanan Temanggung divaksin COVID-19
Baca juga: Rumah Tahanan Batang buka layanan daring kunjungan keluarga

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024