Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta mengakui dari awal pandemi hingga saat ini ada ratusan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemkot setempat terpapar COVID-19 namun tidak sampai mengganggu pelayanan kepada masyarakat.

"Pelayanan tetap berjalan dengan normal," kata Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta Ahyani di Solo, Jumat.

Berdasarkan data, dikatakannya, saat ini jumlah kasus aktif dari kalangan ASN hanya sekitar puluhan. Menurut dia, ASN yang terpapar virus ini berasal dari berbagai jajaran, mulai dari eselon 3, 2, staf, hingga tenaga kerja dengan perjanjian kerja (TKPK).

Meski demikian, dikatakannya, kebanyakan dari mereka bukan merupakan hasil penelusuran kontak erat dengan teman satu kantor namun akibat aktivitas dari luar.

Baca juga: Pemkab Boyolali terapkan kerja di rumah ASN mulai Senin

Sementara itu, diakuinya, tidak semua ASN yang terjangkit COVID-19 ini mengikuti isolasi terpusat mengingat ada sebagian yang berasal dari luar kota.

"Kalau dari luar Solo kan memang tidak wajib isolasi terpusat," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih juga mengakui banyak tenaga kesehatan di sejumlah fasilitas layanan kesehatan di Kota Solo yang terpapar COVID-19.

Bahkan, dikatakannya, belum lama ini ada dua puskesmas yang terpaksa tutup sementara waktu karena sebagian tenaga kesehatan terpapar COVID-19 sehingga harus dilakukan penelusuran kontak.

"Mereka ini sangat rawan terpapar, apalagi puskesmas ini ruang lingkupnya kecil, jadi interaksi satu dengan yang lain tidak bisa dihindari," katanya.

Baca juga: ASN Jateng bakal didenda jika melanggar protokol kesehatan

 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024