Trump: Saya tak bakal 'melakukan kudeta' dengan Milley

Jumat, 16 Juli 2021 8:57 WIB

Washington (ANTARA) - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (15/7) mengecam panglima militer  yang dulu dia tunjuk setelah dugaan terungkap dalam sebuah buku baru bahwa para petinggi militer sangat prihatin tentang potensi kudeta pascapemilihan presiden November. 

Buku itu juga mengungkapkan bahwa para petinggi militer sempat membahas rencana untuk mengundurkan diri.

Menurut kutipan yang diperoleh CNN dari buku yang akan terbit berjudul "I Alone Can Fix It," yang ditulis oleh dua jurnalis Washington Post, Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley dan para pemimpin senior militer AS lainnya membahas rencana untuk mundur jika mereka menerima perintah yang mereka anggap ilegal atau berbahaya.

"Saya tidak pernah mengancam, atau berbicara tentang, kepada siapa pun, soal kudeta Pemerintah kita ... Kalaupun saya akan melakukan kudeta, salah satu orang terakhir yang ingin saya ajak bicara adalah Jenderal Mark Milley," kata Trump dalam pernyataan.

Para pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, telah secara pribadi mengakui kekhawatiran bahwa Trump mungkin mencoba menarik militer untuk meredam perbedaan pendapat, pada saat kekhawatiran meningkat tentang potensi penyalahgunaan Trump terhadap Undang-Undang Pemberontakan.
 
Pengunduran diri yang terencana dan tertib oleh para anggota Kepala Staf Gabungan belum pernah dilaporkan sebelumnya.

Reuters tidak dapat secara independen mengonfirmasi kebenaran tulisan para wartawan Post itu dan kantor Milley belum menanggapi permintaan komentar.

Penerbit buku tersebut menolak untuk memberikan kutipan dan tidak mengonfirmasi atau menyangkal kebenaran isi laporan CNN.

Trump memilih Milley untuk menjadi panglima militer pada 2018, meskipun Menteri Pertahanan saat itu Jim Mattis lebih menyukai kepala staf Angkatan Udara untuk mengisi posisi itu.

Mattis mengundurkan diri sebagai menteri pertahanan pada 2018 karena perbedaan kebijakan dan sejak itu Trump mengecapnya sebagai "jenderal paling berlebihan di dunia."

"(Milley) mendapatkan jabatan itu hanya karena jenderal paling berlebihan di dunia, James Mattis, tidak tahan dengannya, tidak menghormatinya, dan tidak akan merekomendasikannya," kata Trump dalam pernyataannya.

Hubungan Milley dan Trump memburuk tahun lalu setelah perwira militer AS itu secara terbuka meminta maaf karena bergabung dengan sang presiden saat ia berjalan dari Gedung Putih ke gereja terdekat untuk kesempatan berfoto setelah pihak berwenang membersihkan jalan dari para pengunjuk rasa dengan menggunakan gas air mata dan peluru karet.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jared Kushner akan terbitkan buku soal kepresidenan Trump

Baca juga: Trump gugat Facebook, Google dan Twitter soal sensor

Baca juga: Akun Facebook Donald Trump diblokir hingga 2023


 

Pewarta : Mulyo Sunyoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Menantu Trump akan terbitkan buku soal kepresidenan Trump

16 June 2021 13:51 Wib, 2021

Facebook blokir akun Donald Trump

05 June 2021 12:17 Wib, 2021

Twitter berangus akun berafiliasi dengan medsos Trump

07 May 2021 11:44 Wib, 2021

Gedung Putih: Trump tak punya rencana distribusi vaksin COVID

25 January 2021 7:47 Wib, 2021

China hukum 28 pejabat era Trump termasuk eks Menlu Pompeo

21 January 2021 9:44 Wib, 2021
Terpopuler

Kemendagri sedang susun desain besar otonomi daerah

NASIONAL - 17 December 2024 13:53 Wib

BRI pastikan data nasabah aman, merespons dugaan serangan ransomware

NASIONAL - 19 December 2024 9:43 Wib

Pemkot Magelang tetap siaga bencana meski kota kecil

PERISTIWA - 21 December 2024 7:36 Wib

Bank Jateng Purwodadi serahkan bantuan kepada disabilitas

EKONOMI - 11 jam lalu

Kemenkumham Jateng-DPRD Kota Semarang bahas Raperda HAM

PERISTIWA - 17 December 2024 14:44 Wib