Jakarta (ANTARA) - Gelandang Italia Marco Verratti menyatakan mengalahkan Inggris di Wembley dalam final Euro 2020 adalah impian dan menegaskan timnya akan menjalani laga final itu tanpa rasa takut.
Inggris membukukan tempat final Piala Eropa pertamanya setelah menang 2-1 lewat perpanjangan waktu melawan Denmark di Wembley pada Rabu. Kini mereka menghadapi Azzurri yang mengalahkan Spanyol melalui adu penalti di stadion yang sama sehari sebelumnya.
Tim Inggris asuhan Gareth Southgate telah memenangkan 15 dari 17 pertandingan terakhirnya di Wembley dalam semua kompetisi dengan mencetak 46 gol dan kebobolan lima gol. Namun catatan ini sama sekali tidak mengganggu Verratti.
"Kami menyaksikan bersama pertandingan (melawan Denmark) itu," kata dia dalam konferensi pers seperti dikutip Reuters. "Inggris tangguh dan mereka memiliki pemain-pemain yang secara teknis juga bagus."
Baca juga: Kekuatan mental lontarkan Italia ke final Euro 2020
"Mereka pantas berada dalam final ini di stadion yang mereka kenal dengan baik. Akan menjadi impian jika mampu menang di stadion mereka."
"Kami sudah terbiasa bermain dalam stadion-stadion seperti ini, itu juga akan memberi kekuatan kepada kami. Kami tak takut. Kami senang mereka menang, kini kami berdua bermain dalam sebuah final yang bersejarah."
Italia mengenal sekali Wembley setelah juga mengalahkan Austria lewat perpanjangan waktu dalam pertandingan 16 besar terakhirnya di stadion ini sebelum mengalahkan peringkat teratas Belgia di Muenchen dan kemudian Spanyol.
Inggris mencapai final berkat penalti pada perpanjangan waktu yang dikonversi kapten Harry Kane, menyusul pelanggaran terhadap Raheem Sterling yang kemudian dianggap kontroversial.
"Itu penalti hadiah," tambah Verratti. "Itu gol penting, mereka memenangkan pertandingan tersebut."
Baca juga: Mancini masukkan Verratti dan Sensi yang cedera dalam skuad Italia
Gelandang Paris St Germain melewatkan awal Euro karena masalah lutut setelah musim domestik yang diganggu cedera dan bersyukur menjadi bagian dari perjalanan Italia ke final.
"Tiga atau empat hari setelah cedera saya mengira tidak akan bugar untuk turnamen ini," tambah dia.
"Mimpi buruk absen dalam Euro 2016 (juga karena cedera) muncul kembali tetapi berkat staf medis tim nasional, saya kali ini bisa bermain dan melakukannya dalam kondisi baik sekali."
Baca juga: Sekira seribu suporter Italia terbang ke London untuk final Euro 2020
Baca juga: Kuipers jadi wasit Belanda pertama pimpin final Euro
Baca juga: Skuad Denmark disambut bak pahlawan di negerinya
Inggris membukukan tempat final Piala Eropa pertamanya setelah menang 2-1 lewat perpanjangan waktu melawan Denmark di Wembley pada Rabu. Kini mereka menghadapi Azzurri yang mengalahkan Spanyol melalui adu penalti di stadion yang sama sehari sebelumnya.
Tim Inggris asuhan Gareth Southgate telah memenangkan 15 dari 17 pertandingan terakhirnya di Wembley dalam semua kompetisi dengan mencetak 46 gol dan kebobolan lima gol. Namun catatan ini sama sekali tidak mengganggu Verratti.
"Kami menyaksikan bersama pertandingan (melawan Denmark) itu," kata dia dalam konferensi pers seperti dikutip Reuters. "Inggris tangguh dan mereka memiliki pemain-pemain yang secara teknis juga bagus."
Baca juga: Kekuatan mental lontarkan Italia ke final Euro 2020
"Mereka pantas berada dalam final ini di stadion yang mereka kenal dengan baik. Akan menjadi impian jika mampu menang di stadion mereka."
"Kami sudah terbiasa bermain dalam stadion-stadion seperti ini, itu juga akan memberi kekuatan kepada kami. Kami tak takut. Kami senang mereka menang, kini kami berdua bermain dalam sebuah final yang bersejarah."
Italia mengenal sekali Wembley setelah juga mengalahkan Austria lewat perpanjangan waktu dalam pertandingan 16 besar terakhirnya di stadion ini sebelum mengalahkan peringkat teratas Belgia di Muenchen dan kemudian Spanyol.
Inggris mencapai final berkat penalti pada perpanjangan waktu yang dikonversi kapten Harry Kane, menyusul pelanggaran terhadap Raheem Sterling yang kemudian dianggap kontroversial.
"Itu penalti hadiah," tambah Verratti. "Itu gol penting, mereka memenangkan pertandingan tersebut."
Baca juga: Mancini masukkan Verratti dan Sensi yang cedera dalam skuad Italia
Gelandang Paris St Germain melewatkan awal Euro karena masalah lutut setelah musim domestik yang diganggu cedera dan bersyukur menjadi bagian dari perjalanan Italia ke final.
"Tiga atau empat hari setelah cedera saya mengira tidak akan bugar untuk turnamen ini," tambah dia.
"Mimpi buruk absen dalam Euro 2016 (juga karena cedera) muncul kembali tetapi berkat staf medis tim nasional, saya kali ini bisa bermain dan melakukannya dalam kondisi baik sekali."
Baca juga: Sekira seribu suporter Italia terbang ke London untuk final Euro 2020
Baca juga: Kuipers jadi wasit Belanda pertama pimpin final Euro
Baca juga: Skuad Denmark disambut bak pahlawan di negerinya