Semarang (ANTARA) - PLN berkomitmen memenuhi permintaan kebutuhan listrik termasuk sektor industri salah satunya dibuktikan dengan merealisasikan penambahan daya pelanggan tegangan tinggi PT Gunung Rajapaksi Tbk sebesar 40 MVA dari daya 105 MVA menjadi 145 MVA dengan layanan premium.

Proses penambahan daya dilakukan hanya dalam 24 jam setelah penandatanganan perjanjian jual beli tenaga listrik oleh PLN UID Jawa Barat dan PT Gunung Rajapaksi Tbk.

PT Gunung Rajapaksi Tbk membutuhkan tambah daya listrik untuk meningkatkan produksi baja dengan mengoperasikan Electric Art Furnace tambahan untuk merespons tingginya pesanan produk baja dari berbagai konsumen, baik kebutuhan dalam negeri maupun pasar global.

Agung Nugraha, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat mengatakan PT Gunung Rajapaksi Tbk merupakan salah satu pelanggan premium PLN Jawa Barat.

"Melalui realisasi penambahan daya ini diharapkan akan memberikan tambahan penjualan sebesar 8 juta kWh per bulan dan tambahan pendapatan senilai Rp8,2 miliar per bulan. Hal ini tentu saja akan berdampak baik bagi perekonomian Indonesia, khususnya Jawa Barat," katanya.

Guna mendukung keandalan pasokan, PLN telah meningkatkan kapasitas IBT (Interbus Transformer) di GITET Deltamas dan menambahkan kapasitas penghantar dengan pembangunan SKTT (Saluran Kabel Tegangan Tinggi) dari GITET (Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi) Deltamas sampai GI (Gardu Induk) Rajapaksi.

Baca juga: Sinergi PLN-Polsek Gajahmungkur, berikan sembako untuk masyarakat kecil terdampak COVID-19

Dari sisi sistem, pelanggan PT Gunung Rajapaksi Tbk dipasok 150 kV dari subsistem Deltamas melalui GI Rajapaksi sebagai pelanggan premium untuk meningkatkan kehandalan GI Rajapaksi dapat juga di supply oleh line bay cadangan dari sub sistem Cibatu 1 dan 2.

PT Gunung Rajapaksi Tbk yang merupakan bagian dari Gunung Steel Group menjadi salah satu perusahaan baja swasta terbesar di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 50 tahun, PT Gunung Rajapaksi Tbk memproduksi 2,8 juta ton baja per tahun yang telah mendapat sertifikasi nasional maupun internasional.

Saat ini PT Gunung Rajapaksi Tbk terdaftar sebagai pelanggan dengan kontribusi kWh jual dan pendapatan tertinggi di UP3 Cikarang serta mempunyai 2 layanan sambungan tegangan tinggi dengan total daya 275 MVA.

Presiden Direktur PT Gunung Rajapaksi Tbk AGW Sangkaeng mengapresiasi kecepatan layanan PLN dalam proses penyambungan penambahan daya.

"Terima kasih kepada PLN atas suksesnya penambahan daya ini. Ini sekaligus menjadi momen langka bagi kami (PT Gunung Rajapaksi Tbk) di tengah pandemi bisa melakukan tambah daya. Kedengarannya agak nekat, tetapi bukan tanpa alasan. Kami percaya Indonesia pasti Bangkit dan bisa menjalankan apa yang bisa dijalankan, sehingga ketika Indonesia bangkit, sudah siap. Ini menunjukkan kami akan berkembang bersama-sama dengan Pemerintah Indonesia khususnya dengan PLN," katanya.

Baca juga: PLN Pekalongan sediakan layanan penyambungan daya sementara

AGW Sangkaeng berharap pihaknya dapat meningkatkan kerja sama dengan PLN dengan menambah daya listrik untuk kebutuhan PT Gunung Rajapaksi Tbk.

Agung menambahkan jumlah pelanggan premium yang dilayani PLN UID Jawa Barat sampai dengan Mei 2021 sebanyak 1.290 pelanggan, jumlah total kWh jual sampai dengan bulan Mei 2021 yaitu sebesar 10,09 TWh, dengan kontribusi dari pelanggan golongan tarif I3 (industri) sebesar 48,96 persen.

Di tengah pandemi, PLN UID Jawa Barat mencatat pertumbuhan penjualan segmen industri sebesar 9,06 TWh pada 2021 atau naik 6,95 persen dibandingkan dengan posisi Mei 2020 sebesar 8,41 TWh.

PLN akan selalu menjadi mitra strategis baik bagi industri, bisnis maupun rumah tangga dan khusus dalam penyediaan energi yang andal dan berkualitas. PLN juga berharap dengan penambahan daya tersebut dapat mendorong peningkatan produksi PT Gunung Rajapaksi Tbk dan membangkitkan perekonomian di tengah tantangan bisnis saat ini. 

Baca juga: PLN dukung keandalan kelistrikan RS rujukan COVID-19 dan produsen oksigen

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024