Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengatakan peluncuran aplikasi "Magesty" memberikan kemudahan kepada warga setempat terutama di tengah pandemik COVID-19 memenuhi kebutuhan melalui layanan berbasis kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
"'Magesty' salah satu jawaban bagaimana masyarakat di rumah bisa memperoleh kebutuhannya lewat teknologi ini. Teknologi tidak bisa berjalan baik tanpa sabar dan selalu membiasakan diri," katanya di Magelang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu saat peluncuran aplikasi "Magesty" (Magelang Smart City) di Aula Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah, dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemik virus Corona jenis baru itu.
Ia mengemukakan tentang keberlanjutan program tersebut agar familier di masyarakat setempat.
"Program ini harus ada keberlanjutan, setelah 'launching' (peluncuran) harus dilanjutkan. Aplikasi saja tidak gampang, apalagi untuk masyarakat kalangan bawah, apalagi bayar pakai e-money (uang elektronik). Ke depan dalam perjalanan harus diperbaiki, saya yakin ini akan berjalan baik 4-6 bulan lagi," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Magelang tingkatkan kepedulian warga terhadap pelestarian lingkungan
Terkait dengan program tersebut, ia juga mengimbau setiap kelurahan hingga tingkat rukun tetangga atau rukun warga agar "driver" yang melayani pembayaran secara tunai, khususnya bagi kalangan ibu yang biasa berbelanja.
"Kalau ini berjalan maka akan ada gerakan ekonomi di Kota Magelang. Tidak ada Kota Magelang menganggur. Saya harap ini tersosialisasikan dengan baik, semua warga merasakan manfaat aplikasi ini," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Ia mengharapkan pengembangan dan penginian informasi serta layanan terkait dengan aplikasi itu pada masa mendatang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi.
"Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan kualitas pelayanan, dan sesuai sifat teknologi yang dinamis dan terus berkembang," tutur-nya.
Aplikasi tersebut selain memberi pelayanan belanja seperti ke pasar terdekat dan UMKM, serta terkait dengan pelayanan kesehatan dalam program pemkot "Antar Sakit Jemput Sehat".
Magesty adalah program unggulan yang diinisiasi Dinas Komunikasi, Informastika, dan Statistik Kota Magelang untuk mewujudkan daerah setempat yang modern, memberikan layanan prima, dan terintegrasi.
Kepala Diskominsta Kota Magelang Suryantoro menjelaskan Magesty mempercepat sembilan program unggulan sekaligus mewujudkan program 100 hari Wali Kota Muchamad Nur Aziz dan Wakil Wali M. Mansyur.
"Magesty merupakan solusi kolaboratif antara Pemkot Magelang dengan pelaku usaha khususnya UMKM sebagai kesatuan ekosistem yang saling 'nyawiji' (menyatu)," ucap-nya.
Program ini juga merupakan upaya Pemkot Magelang menjaga masyarakat dari penularan pandemik COVID-19 sekaligus menerapkan protokol kesehatan karena terdapat fitur belanja dan kesehatan berbasis daring.
Ia juga mengemukakan tentang pentingnya sosialisasi dan promosi Magesty agar dapat segera dimanfaatkan masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahteraan.
Baca juga: Satu pegawai Disdukcapil Magelang positif COVID-19, kantor ditutup sementara
Baca juga: Masa pandemi, mayoritas objek wisata di Magelang tutup
"'Magesty' salah satu jawaban bagaimana masyarakat di rumah bisa memperoleh kebutuhannya lewat teknologi ini. Teknologi tidak bisa berjalan baik tanpa sabar dan selalu membiasakan diri," katanya di Magelang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu saat peluncuran aplikasi "Magesty" (Magelang Smart City) di Aula Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah, dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemik virus Corona jenis baru itu.
Ia mengemukakan tentang keberlanjutan program tersebut agar familier di masyarakat setempat.
"Program ini harus ada keberlanjutan, setelah 'launching' (peluncuran) harus dilanjutkan. Aplikasi saja tidak gampang, apalagi untuk masyarakat kalangan bawah, apalagi bayar pakai e-money (uang elektronik). Ke depan dalam perjalanan harus diperbaiki, saya yakin ini akan berjalan baik 4-6 bulan lagi," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Magelang tingkatkan kepedulian warga terhadap pelestarian lingkungan
Terkait dengan program tersebut, ia juga mengimbau setiap kelurahan hingga tingkat rukun tetangga atau rukun warga agar "driver" yang melayani pembayaran secara tunai, khususnya bagi kalangan ibu yang biasa berbelanja.
"Kalau ini berjalan maka akan ada gerakan ekonomi di Kota Magelang. Tidak ada Kota Magelang menganggur. Saya harap ini tersosialisasikan dengan baik, semua warga merasakan manfaat aplikasi ini," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Ia mengharapkan pengembangan dan penginian informasi serta layanan terkait dengan aplikasi itu pada masa mendatang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi.
"Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan kualitas pelayanan, dan sesuai sifat teknologi yang dinamis dan terus berkembang," tutur-nya.
Aplikasi tersebut selain memberi pelayanan belanja seperti ke pasar terdekat dan UMKM, serta terkait dengan pelayanan kesehatan dalam program pemkot "Antar Sakit Jemput Sehat".
Magesty adalah program unggulan yang diinisiasi Dinas Komunikasi, Informastika, dan Statistik Kota Magelang untuk mewujudkan daerah setempat yang modern, memberikan layanan prima, dan terintegrasi.
Kepala Diskominsta Kota Magelang Suryantoro menjelaskan Magesty mempercepat sembilan program unggulan sekaligus mewujudkan program 100 hari Wali Kota Muchamad Nur Aziz dan Wakil Wali M. Mansyur.
"Magesty merupakan solusi kolaboratif antara Pemkot Magelang dengan pelaku usaha khususnya UMKM sebagai kesatuan ekosistem yang saling 'nyawiji' (menyatu)," ucap-nya.
Program ini juga merupakan upaya Pemkot Magelang menjaga masyarakat dari penularan pandemik COVID-19 sekaligus menerapkan protokol kesehatan karena terdapat fitur belanja dan kesehatan berbasis daring.
Ia juga mengemukakan tentang pentingnya sosialisasi dan promosi Magesty agar dapat segera dimanfaatkan masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahteraan.
Baca juga: Satu pegawai Disdukcapil Magelang positif COVID-19, kantor ditutup sementara
Baca juga: Masa pandemi, mayoritas objek wisata di Magelang tutup