Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian lingkungan agar daerah setempat semakin nyaman dan asri.
"Masyarakat ke depan makin peduli pada lingkungan, minimal yang terdekat, yakni rumah tangga," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang O.T. Rostrianto di Magelang, Senin, terkait dengan penghargaan Nirwasita Tantra dan Green Leadership 2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk kategori kota sedang diterima daerah itu, dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup 2021 yang jatuh setiap 5 Juni.
Penghargaan Nirwasita Tantra diberikan kepada kepala daerah, sedangkan Green Leadership kepada ketua DPRD. Penghargaan diserahkan pada Selasa (15/6) di Jakarta dalam suatu acara secara daring dan luring.
Baca juga: Raih WTP, Kota Magelang dapat bonus DID Rp63,69 milar
Ia mengatakan tentang pentingnya kebiasaan keluarga mengolah sampah, melakukan penghijauan, dan membersihkan kawasan dari sampah agar lingkungan bersih, rapi, dan asri.
"Hal ini dapat berdampak pada Kota Magelang yang betul-betul layak huni, nyaman ditempati dan dikunjungi, dan polusi juga terkendali," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Ia menjelaskan pemkot setempat berupaya maksimal mungkin menjaga dan melestarikan lingkungan setempat. Kota Magelang meliputi tiga kecamatan dan 17 kelurahan, melalui berbagai kegiatan dan alokasi anggaran.
Pemkot Magelang akan terus menata kawasan Kebun Raya Gunung Tidar, mengoptimalkan pengelolaan bank sampah, dan pengolahan limbah.
"Kami juga berharap dinas-dinas yang banyak menghasilkan sampah bisa melakukan pengolahan dengan baik. Misalnya pasar di bawah Disperindag bisa memaksimalkan lagi pengolahan sampahnya, sehingga sampah benar-benar bisa kita kelola dengan baik," katanya.
Ia menjelaskan pengolahan sampah menjadi benda bernilai ekonomis juga terus ditingkatkan. Masyarakat bisa mendaur ulang sampah menjadi kerajinan, kemudian dijual dan menjadi penghasilan tambahan bagi keluarga.
Ia menjelaskan penghargaan Nirwasita Tantra dan Green Leadership 2020 sebagai pengganti Piala Adipura pada tahun lalu. Sebenarnya, pada 2019 tim dari Kementerian LHK sudah melakukan penilaian, bahkan turun ke lapangan. Namun, pandemi COVID-19 membuat penghargaan Piala Adipura ditiadakan.
"Meski begitu, penilaian tetap dilanjutkan dan kita pun mengirimkan data-data serta dokumen yang dibutuhkan. Nah, di tahun ini akhirnya muncul penghargaan tersebut yang penilaiannya hanya berdasarkan data dan dokumen yang kita kirimkan," katanya.
Penilaian juga dititikberatkan pada keberpihakan kepala daerah dan sinergi dengan legislatif sehingga muncul penghargaan Green Leadership untuk ketua DPRD karena komitmen tinggi dalam mendukung pelestarian lingkungan.
Ia menjelaskan pihak eksekutif dan legislatif Kota Magelang sama-sama berkomitmen tinggi terhadap kepentingan pelestarian lingkungan. Berbagai program dan anggaran terkait lingkungan dari pihak eksekutif mendapatkan dukungan legislatif.
"Sehingga keduanya saling bersinergi. Penghargaan ini cukup membanggakan, sekaligus menjadi daya rangsang yang baik untuk masyarakat membiasakan diri peduli pada lingkungan," katanya.
Baca juga: PMI Kota Magelang gelar Kajian Sehat di sekolah untuk PTM
Baca juga: Wali Kota Magelang: Seniman boleh manfaatkan ruang terbuka untuk berkarya seni
"Masyarakat ke depan makin peduli pada lingkungan, minimal yang terdekat, yakni rumah tangga," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang O.T. Rostrianto di Magelang, Senin, terkait dengan penghargaan Nirwasita Tantra dan Green Leadership 2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk kategori kota sedang diterima daerah itu, dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup 2021 yang jatuh setiap 5 Juni.
Penghargaan Nirwasita Tantra diberikan kepada kepala daerah, sedangkan Green Leadership kepada ketua DPRD. Penghargaan diserahkan pada Selasa (15/6) di Jakarta dalam suatu acara secara daring dan luring.
Baca juga: Raih WTP, Kota Magelang dapat bonus DID Rp63,69 milar
Ia mengatakan tentang pentingnya kebiasaan keluarga mengolah sampah, melakukan penghijauan, dan membersihkan kawasan dari sampah agar lingkungan bersih, rapi, dan asri.
"Hal ini dapat berdampak pada Kota Magelang yang betul-betul layak huni, nyaman ditempati dan dikunjungi, dan polusi juga terkendali," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Ia menjelaskan pemkot setempat berupaya maksimal mungkin menjaga dan melestarikan lingkungan setempat. Kota Magelang meliputi tiga kecamatan dan 17 kelurahan, melalui berbagai kegiatan dan alokasi anggaran.
Pemkot Magelang akan terus menata kawasan Kebun Raya Gunung Tidar, mengoptimalkan pengelolaan bank sampah, dan pengolahan limbah.
"Kami juga berharap dinas-dinas yang banyak menghasilkan sampah bisa melakukan pengolahan dengan baik. Misalnya pasar di bawah Disperindag bisa memaksimalkan lagi pengolahan sampahnya, sehingga sampah benar-benar bisa kita kelola dengan baik," katanya.
Ia menjelaskan pengolahan sampah menjadi benda bernilai ekonomis juga terus ditingkatkan. Masyarakat bisa mendaur ulang sampah menjadi kerajinan, kemudian dijual dan menjadi penghasilan tambahan bagi keluarga.
Ia menjelaskan penghargaan Nirwasita Tantra dan Green Leadership 2020 sebagai pengganti Piala Adipura pada tahun lalu. Sebenarnya, pada 2019 tim dari Kementerian LHK sudah melakukan penilaian, bahkan turun ke lapangan. Namun, pandemi COVID-19 membuat penghargaan Piala Adipura ditiadakan.
"Meski begitu, penilaian tetap dilanjutkan dan kita pun mengirimkan data-data serta dokumen yang dibutuhkan. Nah, di tahun ini akhirnya muncul penghargaan tersebut yang penilaiannya hanya berdasarkan data dan dokumen yang kita kirimkan," katanya.
Penilaian juga dititikberatkan pada keberpihakan kepala daerah dan sinergi dengan legislatif sehingga muncul penghargaan Green Leadership untuk ketua DPRD karena komitmen tinggi dalam mendukung pelestarian lingkungan.
Ia menjelaskan pihak eksekutif dan legislatif Kota Magelang sama-sama berkomitmen tinggi terhadap kepentingan pelestarian lingkungan. Berbagai program dan anggaran terkait lingkungan dari pihak eksekutif mendapatkan dukungan legislatif.
"Sehingga keduanya saling bersinergi. Penghargaan ini cukup membanggakan, sekaligus menjadi daya rangsang yang baik untuk masyarakat membiasakan diri peduli pada lingkungan," katanya.
Baca juga: PMI Kota Magelang gelar Kajian Sehat di sekolah untuk PTM
Baca juga: Wali Kota Magelang: Seniman boleh manfaatkan ruang terbuka untuk berkarya seni