Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan menurun dan menjadi salah satu penyebab naiknya angka COVID-19 di Ibu Kota Jawa Tengah ini pada dua pekan terakhir.

"Dari survei kedisiplinan protokol kesehatan yang kami lakukan per pekan memang menurun. Banyak hal yang mulai diabaikan masyarakat," kata wali kota yang akrab disapa Hendi ini di Semarang, Selasa.

Menurut dia, Pemerintah Kota Semarang terus berupaya mengatasi peningkatan kasus COVID-19 tersebut.

Ia menuturkan salah satunya dengan kembali memperketat aturan tentang pembatasan kegiatan masyarakat (PKM).

Ia menilai perlu dibuat langkah kebijakan yang strategis, namun perekonomian harus tetap berjalan.

Ia menjelaskan masyarakat tetap bisa berkegiatan, namun tetap harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk membatasi perjalanan lintas orang maupun barang antardaerah agar penyebaran tidak semakin masif.

"Kalau tidak perlu, ya, jangan ke daerah zona merah dulu," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data laman https://siagacorona.semarangkota.go.id hingga pukul 17.00 WIB tercatat 1.265 orang terkonfirmasi positif.

Sementara jumlah pasien yang meninggal tercatat mencapai 3.261 orang.*

Baca juga: Banyumas antisipasi penyebaran COVID-19 varian baru
Baca juga: Lonjakan kasus Covid-19 harus diatasi dengan pembatasan pergerakan dan disiplin prokes


Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024