Semarang (ANTARA) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Rekayasa Industri (Rekind) terkait dengan kegiatan pre production Sumur Jambaran Tiung Biru (Commissioning JTB), dalam hal Rekind sebagai main contractor EPC Gas Processing Fasility (GPF) dalam proyek JTB. 

"Commisioning dan sinergi dengan Rekind merupakan komitmen bersama untuk menjaga produksi migas nasional dapat memenuhi target. PGN nantinya juga akan mengelola gas dari JTB sekitar 192 BBTUD. Gas bumi diperlukan untuk proses commisioning sebesar 4-8 BBTUD selama 6-8 bulan," jelas Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto di Semarang, Rabu.

Haryo berharap dengan besarnya volume gas bumi dari JTB tersebut, akan dapat meningkatkan ketahanan produksi energi untuk keperluan Jawa Tengah maupun nasional. Gas bumi dari JTB dapat diutilisasi untuk pemenuhan demand gas Jawa Tengah di sektor industri, rumah tangga, transportasi, dan pembangkit listrik .

Baca juga: Pascaperesmian Jumperline Tambaklorok, PGN salurkan gas ke PT Aroma Kopikrim

JTB merupakan salah satu dari empat proyek strategis nasional (PSN) dari sektor Migas yang ditetapkan Presiden Joko Widodo melalui Perpres 109 tahun 2020 dan aktifnya proyek JTB akan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan produksi migas nasional.

"Jambaran Tiung Biru bernilai penting bagi perekonomian wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan perekonomian nasional. Aktifnya produksi di lapangan tersebut dapat membantu pemenuhan gas di sektor kelistrikan, kemudian bisa dioptimalkan untuk komersial industri, transportasi, UMKM ataupun rumah tangga,” jelas Haryo.

Haryo menambahkan gas dari JTB dapat dialirkan melalui pipa transmisi Gresik Semarang yang telah selesai dibangun dengan cadangan gas sebesar 2,5 Tcf, sehingga JTB diharapkan dapat menciptakan multiplier effect dan membantu mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sebagai salah satu backbone energi nasional, JTB akan dapat menunjang upaya pengembanan energi bersih gas bumi di masa transisi energi dari fuel menuju energi terbarukan yang lebih bersih, ramah lingkungan, dan efisien. Jadi selain untuk kemandirian nasional, JTB akan berperan penting dalam upaya bauran energi nasional yang ditargetkan mencapai 23 persen pada tahun 2025.

"PGN sebagai subholding gas dan bagian dari Holding Migas Pertamina berkomitmen untuk meningkatkan performa lifting migas nasional dan pemanfaatan energi bersih gas bumi di Indonesia. Komitmen ini juga bagian dari upaya memajukan perekonomian nasional," tutup Haryo.

Baca juga: PGN resmikan Jumperline Tambaklorok
Baca juga: Tandatangani MoU dengan JPEN, PGN siapkan pasokan dan infrastruktur gas bumi di Jateng

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024