Semarang (ANTARA) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan PT Jateng Petro Energi (Perseroda) (JPEN) telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Penyediaan Pasokan dan Infrastruktur Gas Bumi di Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan secara virtual dalam acara Jateng Gas Business Gathering 2021, Kamis (15/4).

Penandatanganan dilakukan Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Gas Negara Tbk Syahrial Mukhtar dan Direktur Utama PT Jateng Petro Energi (Perseroda) Muhammad Iqbal.

Syahrial menjelaskan MoU ini bertujuan untuk mengkaji potensi kerja sama terkait rencana penyediaan pasokan gas bumi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) beserta infrastruktur pendukungnya, untuk memenuhi kebutuhan energi di Jawa Tengah.

Untuk keseluruhan wilayah Jawa Tengah, potensi pasar masih dapat berkembang dimana saat ini demand terpusat di kawasan industri eksisting dengan strategi penyaluran yang digunakan menggunakan beberapa moda yaitu gas pipa, CNG, maupun LNG menyesuaikan dengan kebutuhan dan dengan adanya MoU dengan JPEN, diharapkan dapat memberikan support untuk penyediaan infrastruktur CNG.

“Untuk sumber pasokannya, PGN saat ini memiliki beberapa opsi sumber pasokan gas untuk Jawa Tengah seperti Jimbaran Tiung Biru (JTB), Saka Muriah, dan LNG teluk Lamong,” kata Syahrial, (16/4).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan kebutuhan gas bumi di Jawa Tengah saat ini cukup mendesak dan Jateng memiliki potensi geografis yang menguntungkan, diapit oleh dua provinsi besar yang kaya akan pasokan dan pasar gas, selain itu Jateng juga merupakan tujuan dari dua pipa transmisi.

Dari sisi konsumen, di Jawa Tengah banyak industri yang potensial menyerap gas bumi sebagai energi untuk produksi, namun kendala infrastruktur atau pipanisasi menyebabkan supply gas bumi di Jateng menjadi tidak optimal.

“PGN telah memiliki infrastruktur Pipa Transmisi Gresik-Semarang (Gresem), serta alokasi pasokan gas yang dapat disalurkan untuk industri di Jawa Tengah. Penyaluran gas bumi bagi industri yang yang belum terjangkau jaringan pipa gas bumi dapat menggunakan moda CNG maupun LNG,” jelas Syahrial.

Saat ini PGN telah menyalurkan gas bumi ke 13 pelanggan industri komesial di Kawasan Industri Tambak Aji dan meluas ke Wijaya Kusuma melalui gas pipa dan CNG, menyalurkan gas bumi ke Pembangkit Tambak Lorok, serta melayani 7.093 rumah tangga dan secara keseluruhan, volume penyerapan gasnya mencapai 23,85 BBTUD.

PGN berupaya agar pemenuhan kebutuhan gas bumi di Jateng dapat terealisasi, pipa Tranmisi Gresik-Semarang (Gresen) diestimasikan mampu menyalurkan gas bumi sekitar 400 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

PGN juga tengah menyelesaikan interkoneksi Pipa Gresem dengan Pipa Kalimantan Jawa (Kalija) untuk optimalisasi distribusi gas bumi khususnya sektor industri area Semarang dan Kendal.

Selain itu, PGN mengupayakan penyelesaian Pipa Jumper dari Tambak Lorok ke Tambak Rejo yang diestimasikan selesai Triwulan II 2021 dan aabila sudah terhubung, gas bumi dari Lapangan Kepodang akan utilisasi didistribusikan ke pelanggan-pelanggan potensial di Jawa Tengah.

“Gas dari Lapangan Kepodang diharapkan dapat diutilisasi untuk membangkitkan SPBG Kaligawe, sehingga akan membuat penyaluran CNG di Jawa Tengah menjadi lebih efektif dan efisien. Selama ini kebutuhan CNG Jawa Tengah dipasok dari Jawa Timur,” kata Syahrial.

PGN optimis dengan infrastruktur yang terintegrasi dapat mempercepat akses gas bumi yang handal di Jawa Tengah dan sinergi dengan JPEN juga akan semakin memacu upaya realisasi akses gas bumi yang merata dan stabil dengan harga yang lebih efisien di Jawa Tengah.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024