Cilacap (ANTARA) - Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada bulan Juni, kata analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan.

"Hingga saat ini, belum semua wilayah Cilacap memasuki musim kemarau sehingga hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi," kata Rendi di Cilacap, Senin.

Ia mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, wilayah tengah Kabupaten Cilacap telah memasuki musim kemarau pada dasarian (10 hari) pertama bulan Juni.

Menurut dia, wilayah tengah Kabupaten Cilacap di antaranya sebagian Kecamatan Dayeuhluhur, sebagian Wanareja, Sidareja, Cipari, Gandrungmangu, Kedungreja, sebagian Patimuan, Bantarsari, sebagian Karangpucung, sebagian Jeruklegi dan sebagian Kawunganten.

Bahkan, sebagian wilayah timur Kabupaten Cilacap seperti Kecamatan Nusawungu dan sebagian Kecamatan Binangun telah memasuki musim kemarau pada dasarian ketiga bulan Mei.

"Oleh karena itu, beberapa desa di wilayah tengah Kabupaten Cilacap saat sekarang sudah mulai terdampak kekeringan," katanya.

Lebih lanjut, Rendi mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, awal musim kemarau di wilayah utara Kabupaten Cilacap yang meliputi sebagian Kecamatan Dayeuhluhur, sebagian Wanareja, Majenang, sebagian Karangpucung, dan Cimanggu diprakirakan berlangsung pada dasarian kedua atau ketiga bulan Juni.

Sementara awal musim kemarau untuk wilayah selatan Kabupaten Cilacap seperti Kecamatan Kampung Laut, Cilacap Selatan, Adipala, Maos, Kesugihan, dan Kroya diprakirakan berlangsung pada dasarian pertama bulan Juli 2021.

"Musim kemarau tahun ini diprakirakan berlangsung normal, namun masyarakat diimbau untuk tetap bijak dalam menggunakan air bersih terutama di wilayah yang rawan kekeringan," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan wilayah terdampak kekeringan di wilayah itu terus bertambah.

"Berdasarkan data hingga 4 Juni 2021, wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Cilacap telah mencapai 13 desa yang tersebar di enam kecamatan," katanya.

Ia mengatakan wilayah terdampak kekeringan tersebut meliputi Desa Bojong Kecamatan Kawunganten, Desa Cisumur, Gintungreja, Cinangsi, dan Sidaurip, Kecamatan Gandrungmangu, Desa Rawaapu, Purwodadi, Bulupayung, Sidamukti, dan Cimrutu, Kecamatan Patimuan.

Selanjutnya, Desa Binangun, Kecamatan Bantarsari, Desa Bantar, Kecamatan Wanareja, dan Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah.

"Total bantuan air bersih yang telah kami salurkan hingga 4 Juni 2021 sebanyak 23 tangki untuk 3.732 keluarga yang terdiri atas 12.933 jiwa," katanya.

Baca juga: Musim kemarau, persediaan gabah dan jagung di Boyolali dipastikan aman

Baca juga: Akademisi ingatkan pentingnya rotasi tanam saat musim kemarau

Pewarta : Sumarwoto
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024