Semarang (ANTARA) - Persyaratan kegiatan yang melibatkan orang banyak harus segera dievaluasi, menyusul prediksi peningkatan kasus positif COVID-19 pada Juni 2021.

"Prediksi peningkatan kasus positif COVID-19 pada Juni 2021 ini seharusnya diikuti langkah evaluasi terhadap sejumlah kegiatan yang direncanakan pada bulan tersebut," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Jumat (28/5).

Dalam rapat dengan pendapat Komisi IX DPR RI bersama Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (27/5) terungkap bahwa kasus positif COVID-19 diprediksi meningkat sekitar 50 persen dan mencapai puncaknya pada 6-7 minggu pasca-Lebaran.

Pada rapat itu Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan dalam seminggu belakangan ini konfirmasi positif korona meningkat 38,08 persen dan kematian pasien COVID-19 meningkat 2,78 persen.

Menurut Lestari, sejumlah parameter peningkatan kasus positif COVID-19 tersebut harus menjadi dasar kebijakan baru dalam menentukan dilaksanakan atau tidaknya sejumlah kegiatan.

Pada Juni-Juli 2021 pada tahun ajaran baru ini, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, sistem pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah dan perguruan tinggi direncanakan akan diterapkan.

Sejumlah sekolah dan perguruan tinggi, tambah Rerie, bahkan sudah melakukan persiapan dan ujicoba melaksanakan sistem belajar tatap muka kembali.

Persiapan untuk membuka kembali kegiatan secara offline, jelas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, juga sudah direncanakan di sejumlah sektor seperti di sektor pariwisata, turnamen olah raga dan sejumlah kegiatan lainnya.

Dengan prediksi akan terjadi ledakan kasus positif COVID-19 pada 6-7 minggu pasca-Lebaran, Rerie berharap, sejumlah sektor yang merencanakan menggelar kegiatan yang melibatkan orang banyak mengevaluasi kembali persyaratan protokol kesehatan secara ketat atau bahkan menunda pelaksanaan kegiatan tersebut.

Menurut Rerie, di tengah ancaman ledakan kasus pada pekan-pekan mendatang, upaya masif testing dan tracing, serta peningkatan disiplin penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, harus konsisten dilakukan.

Sehingga, tambahnya, potensi penyebaran virus korona ke wilayah yang lebih luas lagi bisa ditekan secara signifikan.***

Pewarta : Zaenal
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024