Boyolali (ANTARA) - Tim gabungan dari Polres Boyolali, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Dinas Kesehatan setempat menggencarkan tes usap antigen terhadap masyarakat pengguna jalan untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di daerah ini.

Polres Boyolali bekerja sama dengan TNI, Satpol PP, dan Dinkes setempat melakukan tes usap antigen secara gratis terhadap setiap penumpang kendaraan roda empat yang melintas ke luar wilayah dihentikan, di halaman depan kampus Universitas Boyolali di Desa Winong, Kecamatan Boyolali, Jumat.

Menurut Kepala Polres Boyolali AKBP Morry Ermond melalui Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas) AKP Bambang Kadarisman tes usap antigen tersebut diprioritaskan bagi penumpang kendaraan yang hendak melakukan perjalanan ke luar wilayah Boyolali untuk menekan angka penularan kasus COVID-19.

"Tes usap antigen terhadap warga masyarakat yang melintas di wilayah Boyolali. Namun, warga yang tes usap hanya sebagian saja. Hal ini dilakukan dalam upaya menekan atau memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Kadarisman.

Pihaknya memaksimalkan waktu dan petugas untuk menggelar tes usap antigen, dan berhasil memeriksa puluhan penumpang dari 20 kendaraan yang melintas. Namun, penumpang dari 20 kendaraan yang diperiksa itu kesemuanya dinyatakan negatif COVID-19.

Margono asal Ponorogo Jatim salah satu warga ikut tes uspa antigen mengatakan dirinya bersyukur dapat menjalani pemeriksaan secara gratis untuk mengetahui kondisi kesehatannya. "Saya ternyata hasil tes negatif," kata Margono.

Terpisah Kepala Dinkes Boyolali Ratri S Survivalina mengatakan jumlah kasus COVID-19 di Boyolali hingga Kamis (27/5) malam, bertambah 37 kasus sehingga secara akumulasi menjadi 7.528 kasus.

Jumlah pasien COVID-19 di Boyolali yang masih dirawat di rumah sakit ada 57 kasus, dan yang menjalani isolasi mandiri ada 128 kasus.

Jumlah warga yang sembuh COVID-19 di Boyolali sudah mencapai 7.033 orang atau sekitar 93,4 persen, sedangkan yang meninggal dunia karena terpapar ada 310 orang atau sekitar 4,1 persen.

"Boyolali skoring indeks kesehatan masyarakat (IKM) COVID-19, pada angka 2.29 atau masuk zona resiko sedang atau warga orange," kata Ratri. 


 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024