Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara berhasil mempertahankan kinerja pembangunan karena komitmennya pada pembangunan infrastruktur dan pemulihan ekonomi masyarakat, sehingga masuk sebagai kabupaten/kota yang mampu bertahan memperoleh penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 8 kali berturut-turut.

Tidak sekadar mempertahankan WTP, Banjarnegara juga menyabet nilai tertinggi se-Jawa Tengah yakni dari hasil pemantauan penyelesaian tindak lanjut sampai dengan akhir tahun 2020, nilai Banjarnegara 94,86 mengungguli Kota Surakarta sebagai peringkat kedua dengan nilai 93,16.

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono pada tasyakuran perolehan penghargaan WTP dan Dawet Ayu yang meraih API Award Nasional, Senin (24/5) mengingatkan kepada seluruh kepala OPD agar lebih giat dan fokus membantu kebijakan pembangunan yang telah dicanangkan.

"Bulan ini, persis empat tahun sudah saya mengemban amanat sebagai bupati Banjarnegara. Saya minta semua OPD lebih semangat membantu saya dalam membangun Banjarnegara, dalam upaya mewujudkan masyarakat yang bermartabat dan sejahtera," kata Budhi Sarwono.

Bupati mengatakan dengan perolehan penghargaan WTP kedelapan kali tersebut, dirinya mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berterima kasihnya kepada seluruh jajaran Pemkab dan masyarakat Banjarnegara yang terus mendukung program pembangunan yang sedang dipimpinnya.

"Kita telah buktikan bahwa predikat Wajar Tanpa Pengecualian di Banjarnegara benar-benar berkorelasi dengan kinerja pembangunan sebab Banjarnegara menerima WTP bukan hanya karena tata kelola keuangannya dinilai bagus, tapi secara nyata juga terlihat hasilnya. Jadi bukan sekadar bukti administrasi dan SPJ, tapi benar-benar kinerja Pemkab Banjarnegara yang berdampak langsung dan dinikmati oleh masyarakat. Intinya bahwa pengelolaan keuangan, harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat," katanya.

Terkait dengan strategi pembangunan di tengah pandemi, sehingga Banjarnegara justru bisa mendulang prestasi, Budhi menambahkan hal tersebut merupakan buah kedisiplian dan kecermatan dalam merencanakan, menggodok, dan menggunakan anggaran dengan mengutamakan prioritas pembangunan yang telah ditetapkan. 

Tahun 2020, Banjarnegara berhasil menyisihkan anggaran sekitar Rp200 miliar untuk menjalankan roda pembangunan daerah, khususnya infrastruktur jalan dan pemulihan ekonomi.

"Meskipun dengan adanya wabah COVID-19, anggaran untuk infrastruktur dipangkas cukup besar. Dari sekitar Rp240 miliar dikurangi Rp57 miliar untuk penanganan virus Corona. Namun, dengan berhasil menyisihkan anggaran sebesar Rp200 milar lebih, sehingga bisa membiayai pembangunan, maka pembangunan Banjarnegara terus berjalan," tutup Budhi Sarwono.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024