Semarang (ANTARA) -
Seluruh kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Tengah diminta terus menggencarkan  penerapan protokol kesehatan berupa 5M guna mencegah terjadinya lonjakan kasus COVID-19.

"Beberapa pekan sesudah Lebaran, terjadi tren peningkatan COVID-19 di sejumlah wilayah sehingga sudah seharusnya masyarakat memperketat penerapan protokol kesehatan, melalui 5M yakni menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas," kata Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu.

Selain itu, kader PKK juga diminta segera melapor kepada Ketua RT/RW maupun Satgas COVID-19 jika mengetahui adanya kasus COVID-19 di wilayahnya masing-masing.

Dirinya mengakui aktivitas masyarakat tidak mungkin berhenti karena roda perekonomian mesti berjalan.

Yang perlu ditekankan, kata dia, adalah kedisiplinan penerapan protokol kesehatan, tidak saja saat berkegiatan, tapi juga sebelum maupun setelah acara sebab terkadang justru abai ketika sebelum dan sesudah kegiatan.

"Sebenarnya ini bukan menakut-nakuti, tapi agar kita waspada karena kemarin kejadian di Cilacap, ada varian baru dari India. Saya titip juga pada para kader di kecamatan maupun kabupaten, untuk tetap jangan lengah, jangan pernah lelah mengedukasi masalah 5M itu," ujarnya.

Menurut Atikoh, edukasi bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan berbagai media, termasuk zoom, google meet, media sosial, WA grup, dan sebagainya.

Cara tersebut dinilai lebih efektif mengingat saat ini kegiatan sosial, sosialisasi secara langsung, tatap muka, sangat dibatasi dengan jumlah orang maupun jangkauannya.*

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024