Semarang (ANTARA) -
Pengarahan yang berlangsung tertutup untuk kalangan jurnalis itu berlangsung di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Jalan Brigjen Sudiarto Semarang, Sabtu.
Pada acara tersebut diketahui mengundang seluruh kepala daerah di Jateng dari PDI Perjuangan, anggota DPR tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/kota.
Beberapa kepala daerah yang merupakan kader partai berlambang banteng moncong putih ini tampak hadir antara lain, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Baca juga: Puan ajak masyarakat menahan diri mudik Lebaran 2021
Baca juga: Ketua DPR Puan apresiasi komitmen GP Ansor peduli terhadap sesama
Berdasarkan susunan acara yang beredar di kalangan media tertulis jika undangan kegiatan pengarahan oleh Puan Maharani ditujukan kepada kepala daerah dan wakil kader se-Jateng kecuali gubernur.
Khusus tulisan "kecuali gubernur" diberi tanda kurung dan tidak ada keterangan dari struktur partai mengenai hal itu.
Meski tertutup untuk kalangan jurnalis, namun beredar video pengarahan dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto.
Dalam arahannya, Puan meminta semua kader PDIP di Jateng untuk berjuang secara riil, apalagi jika kader tersebut saat ini menduduki jabatan sebagai pemimpin, maka perjuangan di lapangan sangat dibutuhkan.
"Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di sosmed," katanya.
Bambang Wuryanto saat menyampaikan pidato membeberkan kriteria calon presiden yang bakal diusung PDIP pada Pilpres 2024.
"Tiga kriteria itu diketahui setelah dilakukan penelusuran rekam jejak pada yang bersangkutan. Dari penelusuran rekam jejak akan diketahui tiga hal yaitu karakternya, kompetensinya, dan kapasitasnya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Pimpinan Setda Provinsi Jateng Hanung Cahyo saat dikonfirmasi menyatakan bahwa ketidakhadiran gubernur karena tidak mendapat undangan.
"Sudah saya cek dan pastikan tidak ada undangan acara tersebut, baik selaku gubernur maupun selaku kader partai," katanya.
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memberi pengarahan kepada seluruh kader di Jawa Tengah untuk penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024.
Pengarahan yang berlangsung tertutup untuk kalangan jurnalis itu berlangsung di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Jalan Brigjen Sudiarto Semarang, Sabtu.
Pada acara tersebut diketahui mengundang seluruh kepala daerah di Jateng dari PDI Perjuangan, anggota DPR tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/kota.
Beberapa kepala daerah yang merupakan kader partai berlambang banteng moncong putih ini tampak hadir antara lain, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Baca juga: Puan ajak masyarakat menahan diri mudik Lebaran 2021
Baca juga: Ketua DPR Puan apresiasi komitmen GP Ansor peduli terhadap sesama
Kendati demikian, Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI Perjuangan dan saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah tidak diundang dalam acara tersebut.
Berdasarkan susunan acara yang beredar di kalangan media tertulis jika undangan kegiatan pengarahan oleh Puan Maharani ditujukan kepada kepala daerah dan wakil kader se-Jateng kecuali gubernur.
Khusus tulisan "kecuali gubernur" diberi tanda kurung dan tidak ada keterangan dari struktur partai mengenai hal itu.
Meski tertutup untuk kalangan jurnalis, namun beredar video pengarahan dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto.
Dalam arahannya, Puan meminta semua kader PDIP di Jateng untuk berjuang secara riil, apalagi jika kader tersebut saat ini menduduki jabatan sebagai pemimpin, maka perjuangan di lapangan sangat dibutuhkan.
"Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di sosmed," katanya.
Bambang Wuryanto saat menyampaikan pidato membeberkan kriteria calon presiden yang bakal diusung PDIP pada Pilpres 2024.
"Tiga kriteria itu diketahui setelah dilakukan penelusuran rekam jejak pada yang bersangkutan. Dari penelusuran rekam jejak akan diketahui tiga hal yaitu karakternya, kompetensinya, dan kapasitasnya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Pimpinan Setda Provinsi Jateng Hanung Cahyo saat dikonfirmasi menyatakan bahwa ketidakhadiran gubernur karena tidak mendapat undangan.
"Sudah saya cek dan pastikan tidak ada undangan acara tersebut, baik selaku gubernur maupun selaku kader partai," katanya.