Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani mengapresiasi komitmen kebangsaan GP Ansor yang konsisten di barisan depan dalam membentuk kepedulian pada sesama dan membangun visi kebangsaan sejak sebelum kemerdekaan hingga sekarang.
"Dari hati yang paling dalam, saya menyampaikan rasa bangga kepada GP Ansor yang menjadi bagian penting dalam membangun visi kebangsaan sejak sebelum kemerdekaan hingga sekarang ini,” kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Hal itu dikatakan Puan saat menyampaikan Orasi Kebangsaan secara virtual dalam Konferensi Besar ke-23 GP Ansor, di Minahasa, Sabtu. Dalam kesempatan tersebut, Puan juga menceritakan kedekatan Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno dengan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
Menurut Puan, konsistensi GP Ansor tidak bisa dilepaskan dari sosok KH Abdul Wahab Hasbullah, yang meletakkan fondasi pemikiran kebangsaan pada generasi muda Nahdlatul Ulama.
"Kiai Abdul Wahab Hasbullah merupakan teladan bangsa ini karena senantiasa menggelorakan spirit cinta tanah air adalah bagian dari iman (hubbul wathon minal iman)." ujarnya.
Dalam konteks tersebut menurut Puan, cinta tanah air adalah bagian dari iman, telah menjadi gerakan besar yang menggelorakan nasionalisme kaum muda.
Dia mengatakan, Indonesia sangat beruntung mempunyai ormas seperti Nahdlatul Ulama yang menjadi bagian terpenting dalam membangun nasionalisme.
Politisi PDI Perjuangan tersebut mengatakan Rais Akbar NU KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa Hubbul Wathon Minal Iman atau Cinta Tanah Air adalah Sebagian dari Iman.
"Kemudian pada 22 Oktober 1945, KH Hasyim mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad yang mewajibkan setiap santri berperang melawan serbuan NICA untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, dengan status hukum fardlu ‘ain, yakni wajib bagi setiap Muslim yang berada di wilayah peperangan," katanya.
Puan berharap Konbes GP Ansor dapat melahirkan ide-ide besar dalam rangka membumikan Pancasila. Selain itu, Puan juga berharap GP Ansor dan seluruh warga NU, terus bergotong royong meringankan beban masyarakat yang kesulitan akibat pandemi COVID-19.
Menurut dia, DPR RI juga terus bekerja menjalankan fungsi pengawasan, legislasi, dan anggaran untuk memastikan penanganan pandemi COVID-19 yang dijalankan pemerintah berjalan tepat.
"Kita harus optimis mampu melalui pandemi, kondisi ini semakin menuntut kita bahwa gotong royong menjadi kekuatan utama agar kita bahu-membahu sebagai bangsa. Kita tidak boleh tenggelam dalam perbedaan yang dapat menciptakan perpecahan," ujarnya.
Baca juga: Puan minta KPU-Bawaslu sosialisasikan protokol kesehatan pada pilkada
Baca juga: Puan: Cakada gunakan cara kreatif sampaikan visi-misi di Pilkada 2020
Baca juga: GP Ansor siap dukung pemerintah atasi dampak pandemi COVID-19
Baca juga: Presiden ajak GP Ansor ringankan beban rakyat di masa pandemi COVID-19
"Dari hati yang paling dalam, saya menyampaikan rasa bangga kepada GP Ansor yang menjadi bagian penting dalam membangun visi kebangsaan sejak sebelum kemerdekaan hingga sekarang ini,” kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Hal itu dikatakan Puan saat menyampaikan Orasi Kebangsaan secara virtual dalam Konferensi Besar ke-23 GP Ansor, di Minahasa, Sabtu. Dalam kesempatan tersebut, Puan juga menceritakan kedekatan Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno dengan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
Menurut Puan, konsistensi GP Ansor tidak bisa dilepaskan dari sosok KH Abdul Wahab Hasbullah, yang meletakkan fondasi pemikiran kebangsaan pada generasi muda Nahdlatul Ulama.
"Kiai Abdul Wahab Hasbullah merupakan teladan bangsa ini karena senantiasa menggelorakan spirit cinta tanah air adalah bagian dari iman (hubbul wathon minal iman)." ujarnya.
Dalam konteks tersebut menurut Puan, cinta tanah air adalah bagian dari iman, telah menjadi gerakan besar yang menggelorakan nasionalisme kaum muda.
Dia mengatakan, Indonesia sangat beruntung mempunyai ormas seperti Nahdlatul Ulama yang menjadi bagian terpenting dalam membangun nasionalisme.
Politisi PDI Perjuangan tersebut mengatakan Rais Akbar NU KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa Hubbul Wathon Minal Iman atau Cinta Tanah Air adalah Sebagian dari Iman.
"Kemudian pada 22 Oktober 1945, KH Hasyim mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad yang mewajibkan setiap santri berperang melawan serbuan NICA untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, dengan status hukum fardlu ‘ain, yakni wajib bagi setiap Muslim yang berada di wilayah peperangan," katanya.
Puan berharap Konbes GP Ansor dapat melahirkan ide-ide besar dalam rangka membumikan Pancasila. Selain itu, Puan juga berharap GP Ansor dan seluruh warga NU, terus bergotong royong meringankan beban masyarakat yang kesulitan akibat pandemi COVID-19.
Menurut dia, DPR RI juga terus bekerja menjalankan fungsi pengawasan, legislasi, dan anggaran untuk memastikan penanganan pandemi COVID-19 yang dijalankan pemerintah berjalan tepat.
"Kita harus optimis mampu melalui pandemi, kondisi ini semakin menuntut kita bahwa gotong royong menjadi kekuatan utama agar kita bahu-membahu sebagai bangsa. Kita tidak boleh tenggelam dalam perbedaan yang dapat menciptakan perpecahan," ujarnya.
Baca juga: Puan minta KPU-Bawaslu sosialisasikan protokol kesehatan pada pilkada
Baca juga: Puan: Cakada gunakan cara kreatif sampaikan visi-misi di Pilkada 2020
Baca juga: GP Ansor siap dukung pemerintah atasi dampak pandemi COVID-19
Baca juga: Presiden ajak GP Ansor ringankan beban rakyat di masa pandemi COVID-19