Jakarta (ANTARA) - Kiper David de Gea dan penyerang Edinson Cavani banjir pujian setelah membantu Manchester United melewati AS Roma dalam semifinal Liga Europa.
MU tetap lolos ke final berbekal keunggulan agregat 8-5, kendati kalah 2-3 dari Roma dalam leg kedua di Olimpico, Roma, Italia, Kamis waktu setempat (Jumat WIB).
Cavani patut mendapat sorotan karena memborong dua gol MU di leg kedua, sedangkan De Gea tercatat melakukan sedikitnya 10 penyelamatan untuk menghalau banyak peluang Roma di Olimpico.
"De Gea dan Cavani merupakan kunci bagi United malam ini," kata mantan gelandang MU Owen Hargreaves kepada BT Sport dilansir laman resmi UEFA.
"Fakta bahwa David de Gea melakukan 10 penyelamatan, para pemain United terlalu memberikan kemudahan bagi Roma. De Gea harus main di final," ujarnya menambahkan.
Baca juga: MU tetap ke final Liga Europa walau kalah di leg kedua lawan Roma
Baca juga: Babak kedua di Old Trafford penyesalan terbesar Roma musim ini
Roma memang tampil begitu agresif di leg kedua, seolah ingin membayar penampilan buruk yang terjadi pada babak kedua leg pertama sepekan lalu.
Sepanjang leg kedua Roma memberondong pertahanan MU dengan 22 percobaan tembakan, sayang 10 di antaranya yang menemui sasaran bisa dimentahkan oleh De Gea.
Kontribusi De Gea dan Cavani juga tidak luput dari perhatian manajer Setan Merah, Ole Gunnar Solskjaer, yang mengakui timnya tampil buruk di leg kedua, terutama pada babak kedua.
"Kami terus memberikan bola ke mereka dalam situasi yang menimbulkan kesulitan, untungnya kami punya salah satu kiper terbaik di dunia dan penyerang yang selalu ingin mencetak gol," kata Solskjaer merujuk kepada De Gea dan Cavani.
"Kami mengalami naik turun. Babak kedua hari ini sangat mengecewakan, kami main sangat buruk, tapi untungnya kami tetap lolos ke final," ujarnya melengkapi.
Solskjaer menandai keberhasilan pertamanya mengantarkan MU ke final sebuah kompetisi sejak dipekerjakan menggantikan Jose Mourinho pada akhir 2018.
MU akan menantang Villarreal yang mencapai final pertama mereka di kompetisi Eropa di bawah arahan Unai Emery, pelatih paling berprestasi di Liga Europa, dalam pertandingan yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Energa, Gdansk, Polandia, pada 26 Mei nanti.
Baca juga: Villarreal lewati Arsenal ke final Liga Europa seusai jaga agregat 2-1
Baca juga: Arteta kecewa berat atas dua leg penampilan Arsenal lawan Villarreal
Baca juga: UEFA izinkan 9.500 penonton saksikan final Liga Europa di stadion
MU tetap lolos ke final berbekal keunggulan agregat 8-5, kendati kalah 2-3 dari Roma dalam leg kedua di Olimpico, Roma, Italia, Kamis waktu setempat (Jumat WIB).
Cavani patut mendapat sorotan karena memborong dua gol MU di leg kedua, sedangkan De Gea tercatat melakukan sedikitnya 10 penyelamatan untuk menghalau banyak peluang Roma di Olimpico.
"De Gea dan Cavani merupakan kunci bagi United malam ini," kata mantan gelandang MU Owen Hargreaves kepada BT Sport dilansir laman resmi UEFA.
"Fakta bahwa David de Gea melakukan 10 penyelamatan, para pemain United terlalu memberikan kemudahan bagi Roma. De Gea harus main di final," ujarnya menambahkan.
Baca juga: MU tetap ke final Liga Europa walau kalah di leg kedua lawan Roma
Baca juga: Babak kedua di Old Trafford penyesalan terbesar Roma musim ini
Roma memang tampil begitu agresif di leg kedua, seolah ingin membayar penampilan buruk yang terjadi pada babak kedua leg pertama sepekan lalu.
Sepanjang leg kedua Roma memberondong pertahanan MU dengan 22 percobaan tembakan, sayang 10 di antaranya yang menemui sasaran bisa dimentahkan oleh De Gea.
Kontribusi De Gea dan Cavani juga tidak luput dari perhatian manajer Setan Merah, Ole Gunnar Solskjaer, yang mengakui timnya tampil buruk di leg kedua, terutama pada babak kedua.
"Kami terus memberikan bola ke mereka dalam situasi yang menimbulkan kesulitan, untungnya kami punya salah satu kiper terbaik di dunia dan penyerang yang selalu ingin mencetak gol," kata Solskjaer merujuk kepada De Gea dan Cavani.
"Kami mengalami naik turun. Babak kedua hari ini sangat mengecewakan, kami main sangat buruk, tapi untungnya kami tetap lolos ke final," ujarnya melengkapi.
Solskjaer menandai keberhasilan pertamanya mengantarkan MU ke final sebuah kompetisi sejak dipekerjakan menggantikan Jose Mourinho pada akhir 2018.
MU akan menantang Villarreal yang mencapai final pertama mereka di kompetisi Eropa di bawah arahan Unai Emery, pelatih paling berprestasi di Liga Europa, dalam pertandingan yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Energa, Gdansk, Polandia, pada 26 Mei nanti.
Baca juga: Villarreal lewati Arsenal ke final Liga Europa seusai jaga agregat 2-1
Baca juga: Arteta kecewa berat atas dua leg penampilan Arsenal lawan Villarreal
Baca juga: UEFA izinkan 9.500 penonton saksikan final Liga Europa di stadion