Semarang (ANTARA) -
"Hari ini dengan Bank Indonesia kita coba tes (dengan pameran) di Suntec City Mal Singapura, semoga bisa sukses. Acara di Singapura juga dihadiri oleh lima duta besar, kita 'paksa' mereka untuk beli produk UMKM," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis.
Pameran "UMKM Gayeng 2021 Monco Negoro: Artisan Jawa Tengah Go Internasional" itu pertama kali diselenggarakan bersamaan di dua negara yaitu Indonesia yang bertempat di Atrium Mal Paragon Semarang dan Singapura bertempat di Suntec City Mall hingga 23 Mei 2021.
Baca juga: Pemkot Surakarta gandeng marketplace dorong kebangkitan UMKM
Baca juga: Purbalingga berkomitmen kuat kembangkan UMKM lokal
Pada pembukaan Pameran "UMKM Gayeng 2021" yang berlangsung secara daring itu, Ganjar mengatakan bahwa produk UMKM di Jateng sudah siap untuk masuk ke pasar internasional, bahkan sudah banyak yang mendapat pengakuan dan peminat dari beberapa negara lain.
"Kalau dilihat dari kesiapannya, sudah siap banget. Kita sudah banyak punya 'event' dengan BUMD, dan BUMN. Kita mencoba mendorong agar mereka berprestasi dan bisa menjual produk tidak hanya di Jawa Tengah tetapi juga di luar negeri," ujarnya.
Menurut Ganjar, produk UMKM yang sudah masuk ke pasar internasional tersebut merupakan hasil kurasi dan telah melewati penilaian terkait kualitas produk, pengemasan yang bagus, dan telah menyediakan cara penjualan secara daring.
Oleh karena itu, lanjut dia, pelaku UMKM di Jateng tidak boleh minder dengan produk-produk luar negeri sebab dari beberapa pameran yang diselenggarakan secara daring mampu menarik minat dari negara lain, bahkan produk UMKM Jateng dinilai unik dan memiliki daya tarik tersendiri.
"Dari pameran daring dan luring itu ternyata bisa menarik minat kawan di luar negeri. Kemarin kawan di Prancis mengubungi saya bahkan membuat video yang isinya menawarkan untuk menjualkan produk di Eropa. Harapannya nanti itu bisa menjadi hub (pusat penghubung, red) untuk negara-negara Eropa. Jadi kita tidak boleh minder, produk kita tidak jelek, justru unik dan menarik," katanya.
Acara resmi dibuka secara daring oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi, dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Singapura H.E. Suryo Pratomo.
Duta besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo, mengatakan butuh kolaborasi antara pemangku kepentingan terkait di Indonesia, termasuk kementerian dan lembaga, pemerintah provinsi, dan sektor swasta untuk meningkatkan daya saing UMKM di pasar global.
Menurut dia, pameran "UMKM Gayeng 2021" ini merupakan gerakan yang bagus untuk memfasilitasi UMKM di pasar global.
Baca juga: Gibran: Pandemi tuntut UMKM "go digital"
Baca juga: Pulihkan perekonomian, ASN Jateng didorong konsumsi produk UMKM
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mempromosikan produk-produk unggulan dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah hingga ke negara Singapura melalui pameran "UMKM Gayeng 2021".
"Hari ini dengan Bank Indonesia kita coba tes (dengan pameran) di Suntec City Mal Singapura, semoga bisa sukses. Acara di Singapura juga dihadiri oleh lima duta besar, kita 'paksa' mereka untuk beli produk UMKM," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis.
Pameran "UMKM Gayeng 2021 Monco Negoro: Artisan Jawa Tengah Go Internasional" itu pertama kali diselenggarakan bersamaan di dua negara yaitu Indonesia yang bertempat di Atrium Mal Paragon Semarang dan Singapura bertempat di Suntec City Mall hingga 23 Mei 2021.
Baca juga: Pemkot Surakarta gandeng marketplace dorong kebangkitan UMKM
Baca juga: Purbalingga berkomitmen kuat kembangkan UMKM lokal
Pada pembukaan Pameran "UMKM Gayeng 2021" yang berlangsung secara daring itu, Ganjar mengatakan bahwa produk UMKM di Jateng sudah siap untuk masuk ke pasar internasional, bahkan sudah banyak yang mendapat pengakuan dan peminat dari beberapa negara lain.
"Kalau dilihat dari kesiapannya, sudah siap banget. Kita sudah banyak punya 'event' dengan BUMD, dan BUMN. Kita mencoba mendorong agar mereka berprestasi dan bisa menjual produk tidak hanya di Jawa Tengah tetapi juga di luar negeri," ujarnya.
Menurut Ganjar, produk UMKM yang sudah masuk ke pasar internasional tersebut merupakan hasil kurasi dan telah melewati penilaian terkait kualitas produk, pengemasan yang bagus, dan telah menyediakan cara penjualan secara daring.
Oleh karena itu, lanjut dia, pelaku UMKM di Jateng tidak boleh minder dengan produk-produk luar negeri sebab dari beberapa pameran yang diselenggarakan secara daring mampu menarik minat dari negara lain, bahkan produk UMKM Jateng dinilai unik dan memiliki daya tarik tersendiri.
"Dari pameran daring dan luring itu ternyata bisa menarik minat kawan di luar negeri. Kemarin kawan di Prancis mengubungi saya bahkan membuat video yang isinya menawarkan untuk menjualkan produk di Eropa. Harapannya nanti itu bisa menjadi hub (pusat penghubung, red) untuk negara-negara Eropa. Jadi kita tidak boleh minder, produk kita tidak jelek, justru unik dan menarik," katanya.
Acara resmi dibuka secara daring oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi, dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Singapura H.E. Suryo Pratomo.
Duta besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo, mengatakan butuh kolaborasi antara pemangku kepentingan terkait di Indonesia, termasuk kementerian dan lembaga, pemerintah provinsi, dan sektor swasta untuk meningkatkan daya saing UMKM di pasar global.
Menurut dia, pameran "UMKM Gayeng 2021" ini merupakan gerakan yang bagus untuk memfasilitasi UMKM di pasar global.
Baca juga: Gibran: Pandemi tuntut UMKM "go digital"
Baca juga: Pulihkan perekonomian, ASN Jateng didorong konsumsi produk UMKM